Mendoakan orang lain

Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama”. (Nabi Muhammad SAW)

Pagi ini, Mas Suryat tersenyum sumringah. Rupanya semalam ia mendapatkan rejeki nomplok. Hmm… apa bisa dibilang rejeki nggak ya? Karena uang segepok yang diterima semalam sebenarnya adalah uangnya sendiri. Ceritanya begini. Salah seorang kawannya, tiga tahun lalu hutang kepadanya dan berjanji bulan depannya hutang tersebut akan dikembalikan. Ternyata, janji itu meleset dan membuat janji baru dan selalu meleset. Akhirnya, Mas Suryat merasa nggak enak hati setiap kali akan menagih hutang kepada temannya itu. Sementara, teman Mas Suryat tersebut merasa kebetulan nggak ditagih hutang lagi.

Syahdan, Mas Suryat mendapatkan pencerahan dari ceramah seorang ustadz di suatu pengajian yang rutin ia ikuti. Salah satu materi ceramahnya adalah mendoakan orang lain. Ustadz berkata bahwa mendoakan sesama muslim apalagi tanpa sepengetahuan orangnya termasuk amalan sunnah hasanah. Kita akan merasa senang jika saudara muslim yang lain mendapatkan kebaikan, dan hal ini akan membuat tersebarnya kasih sayang dan kecintaan di antara kaum muslimin. Masih kata ustadz, bahwasanya Gusti Allah akan mengutus malaikat yang khusus bertugas untuk mengaminkan setiap doa seorang muslim untuk saudaranya dan sebagai balasannya malaikat itupun diperintahkan oleh Gusti Allah untuk mendoakan orang yang berdoa tersebut. Tentu saja, doa malaikat tersebut dijamin mustajabah. Singkatnya, jika kita mendoakan untuk orang lain, doa yang sama akan kembali kepada kita. Artinya, kesempatan  dikabulkannya doa untuk orang lain lebih besar nekjika dibandingkan mendoakan untuk diri sendiri.

Dan Mas Suryat pun mempraktekkan nasihat ustadz tersebut. Dengan tulus ikhlas, sehabis shalat ia mendoakan orang lain. Ia mulai dengan bershalawat untuk Kanjeng Nabi, lalu mendoakan bapak-ibunya, anak-istrinya, saudara-saudaranya, dan kawan-kawannya wabil khusus doa untuk kawan yang berhutang kepadanya.

Ia berdoa mohon kepada Gusti Allah memberikan kebaikan, kesehatan dan rejeki yang banyak bagi kawannya itu, supaya mampu melunasi hutang-hutangnya, termasuk hutang kepada dirinya.