Ketika peperangan di Alengka usai, Anggada dan para wanara/kera lainnya diundang ke Ayodhya untuk menerima penghargaan atas jasa-jasa mereka karena telah menolong Prabu Rama menyelamatkan Dewi Sitta. Di balairung istana Ayodhya itulah Anggada menerima penghargaan, yang disampaikan langsung oleh Prabu Rama.
Tiga tahun yang lalu.
Siapa Anggada itu? Ia adalah wanara muda yang sangat tangkas dan gesit. Kekuatannya sangat dahsyat, sama seperti ayahnya, Subali. Salah satu kesaktian Anggada adalah ia dapat melompat sejauh sembilan ratus mil.
Saat itu terjadi huru-hara, Dewi Sitta diculik oleh Rahwana. Sugriwa – adik Subali, mengerahkan ksatria wanara pilihan untuk mencari Dewi Sitta, di mana Anggada turut serta bersama para ksatria wanara lainnya seperti Hanoman, Jembawan, Nila, Dwiwida, Gandamadana, dan lain-lain. Mereka menjelajahi wilayah Selatan, sampai tiba di sebuah gua, kediaman arsitek Mayasura. Di sana Anggada dan para ksatria wanara bertemu dengan Swayampraba. Atas bantuannya, Anggada dan para wanara tiba di sebuah pantai dan bertemu dengan Sempati. Kemudian Anggada menuturkan maksud perjalanannya dan ia meminta bantuan Sempati. Atas petunjuk Sempati, para wanara tahu bahwa Dewi Sitta masih hidup dan sedang ditawan di Alengka oleh Raja Rahwana/Dasamuka.
Sebelum peperangan di Alengka meletus, Prabu Rama mengutus Anggada menghadap Rahwana untuk segera menyerahkan Dewi Sitta. Di hadapan Rahwana, Anggada memperingatkan agar Dewi Sitta segera dikembalikan jika tidak ingin peperangan meletus. Rahwana yang keras kepala, tidak menghiraukan peringatan Anggada namun mencoba mengerahkan pasukannya untuk menangkap wanara tersebut. dengan sigap, Anggada melompat ke udara sehingga ia lolos. Setelah itu, ia merobohkan menara istana. Dengan sekali lompatan, ia terbang kembali ke tempat Rama.
Saat pertempuran pertama berlangsung, Anggada bertemu dengan Indrajit, putera Rahwana. Dua ksatria tersebut bertempur habis-habisan. Para wanara bersorak-sorak kegirangan karena kagum dengan ketangguhan Anggada, sebab panah-panah yang dilepaskan Indrajit tidak membuat Anggada gentar. Namun kemudian Indrajit mengalihkan serangannya kepada Prabu Rama. Pertempuran pada hari itu pun diakhiri sebab Prabu Rama kalah perang. Setelah Prabu Rama pulih kembali, para wanara melanjutkan penyerangannya. Pada pertempuran kedua, Anggada bertemu dengan Bajradamstra. Setelah pertarungan sengit terjadi dalam waktu yang lama, Bajradamstra gugur di tangan Anggada.
Dua tahun lalu.
Karena mendapatkan kepercayaan penuh dari Prabu Rama, Anggada jadi lupa diri. Setelah mendapatkan restu Prabu Rama untuk membuat lembaga keuangan, dan dia minta kakaknya untuk mengurusnya. Ia dan kakaknya menilap uangnya dan ia minta kakaknya supaya lari ke negeri seberang. Para menteri kepercayaan Prabu Rama kalang kabut menyelamatkan lembaga keuangan tersebut, agar dampaknya tidak meluas ke seluruh negeri Ayodhya. Sementara, di negeri seberang kakak Anggada bersembunyi dengan hidup berfoya-foya.
Setengah tahun yang lalu.
Bhayangkari negeri Ayodhya diobok-obok oleh Anggada. Semua petinggi bhayangkari negeri tunduk dan takut kepada Anggada ini, sebab sudah berpundi-pundi uang ia bagikan ke kantong para petinggi negeri.