Laa Tahzan for Caleg

Pertarungan yang sebenarnya untuk mendapatkan kursi di dewan yang  terhormat akan segera telah digelar di 9 April 2009. Itu terjadi kalau semua Caleg bertindak jujur, tidak ada politik uang untuk membeli suara rakyat pemilih. Vox populi, vox dei.

Entah bercanda atau memang benar-benar telah direncanakan, beberapa rumah sakit jiwa seantero Nusantara telah mempersiapkan diri untuk menampung para Caleg yang stress, setengah gila atau gila beneran akibat kalah bertanding dalam Pemilu nanti. Bagi kota atau wilayah yang tidak mempunyai rumah sakit jiwa, Satpol PP-nya telah dilatih untuk melakukan tindakan persuasif terhadap Caleg gila yang berkeliaran di sepanjang jalan dan tidur-tiduran di emper pertokoan.

Ingatlah, setelah kesulitan ada kemudahan. Jadi, mulai sekarang siapkan mental Anda untuk menerima kekalahan secara legawa, ikhlas, sumeleh dan sabar.

  • Merenunglah dan bersyukurlah. Anggap saja uang yang telah Anda keluarkan untuk kampanye memperkenalkan diri Anda yang sebelumnya tidak populer di mata masyarakat, sebagai bentuk sadaqah kepada para buruh percetakan, pedagang asongan, tukang becak, atau tukang jahit. Bersyukurlah karena tangan Anda berada di atas tangan mereka. Paling tidak, Anda telah belajar melatih kepekaan pendengaran terhadap jeritan orang lain yang meratapi kehidupannya, karena sesungguhnya Anda telah terhindar dari ketulian. Anda juga telah belajar melatih ketajaman penglihatan, karena sesungguhnya Anda telah selamat dari kebutaan.
  • Yang lalu biarlah berlalu. Jangan lagi membuka kembali ingatan di hari kemarin dan berinteraksi dengannya untuk menghadirkan kembali ingatan itu serta menangisi tragedi yang menimpa Anda seperti telah dibohongi orang yang mengaku sebagai pendukung setia Anda, serta tiba-tiba banyak orang yang datang ingin menjadi tim sukses Anda, padahal yang mereka inginkan hanyalah uang Anda. Jangan mengenangnya lagi, karena hal itu merupakan tindakan yang bodoh, sama saja memupuskan harapan Anda. Biarkan arsip masa lalu tersimpan rapi di balik otak Anda, jangan dibuka lagi.
  • Hari ini milik Anda. Sudahlah, pasrahkan saja apa yang akan telah terjadi tanggal 09 April nanti kemarin. Sekarang, kerjakanlah apa yang akan dikerjakan, mumpung hari masih pagi. Jangan menunggu petang. Hanya hari ini saja kesempatan Anda untuk hidup, bukan kemarin yang telah pergi dengan membawa kebaikan dan keburukannya, dan bukan pula hari esok yang belum tentu memberikan kebahagiaan dan keberuntungan bagi kehidupan Anda.
  • Masa depan Anda akan datang dengan sendirinya. Apakah Anda akan memetik buah sebelum masa kematangannya? Biarkan hari esok datang dengan sendirinya. Janganlah Anda tanyakan tentang berita baik dan buruknya kepada paranormal. Berapa banyak orang yang setiap hari menangis karena memikirkan hari esok mereka akan kelaparan, minggu depan akan sakit, jauh rejeki, atau memikirkan tahun 2012 atau 2015 dunia akan kiamat. Jangan menghabiskan waktu untuk menunggu kedatangan hari esok, karena Anda sendiri mempunyai kesibukan dengan urusan hari ini, yang harus Anda kerjakan dan selesaikan.
  • Isilah kekosongan dengan kegiatan. Barangkali, Anda sudah habis-habisan baik harta maupun tenaga dan pikiran untuk mendapatkan simpati rakyat. Dan nantinya Anda tidak mempunyai kegiatan apapun dalam kehidupan Anda. Mumpung belum terlambat, bangkitlah mulai sekarang untuk melakukan kegiatan seperti merapikan ruang tamu, memperbaiki rumah, memberi hal yang berguna bagi orang lain, atau membaca blog saya ini untuk mendapatkan inspirasi dan pencerahan.
  • Terimalah keputusan dan takdir Tuhan. Sesungguhnya apa pun yang menimpa diri Anda, termasuk kalah dalam ajang Pemilu legislatif, bukanlah sesuatu hal yang nyasar kemudian mengenai Anda dan apa pun yang meleset dari diri Anda memang bukan untuk mengenai diri Anda. Tanamkan keyakinan dalam nurani Anda, sesungguhnya musibah akan terasa bagaikan pemberian, ujian akan terasa seperti anugerah dan sedikitnya jumlah suara Anda akan terasa bagaikan medali dan tanda penghargaan. 

PS :
Artikel ini sengaja saya tampilkan kembali, untuk menyemangati para caleg yang gagal dilantik akibat masih kisruhnya penetapan jumlah kursi oleh KPU