Artis Figuran

Telepon dari reception di lantai bawah mengagetkan saya, karena ada seorang artis ingin bertemu dengan saya. Artis? Ya, dia menuliskan identitas pekerjaan di buku tamu dengan kata “artis’ dan tujuan bertamu dia menuliskan “dinas”, demikian kata reception ketika menjelaskan siapa tamu saya sore kemarin.

Sebelum saya menemuinya di lobby kantor, saya pastikan ponsel kamera saya sudah siapkan di saku celana, siapa tahu ada kesempatan berfoto bersama artis yang menjadi tamu saya. Betapa kagetnya saya, ternyata artis itu bekas anak buah saya – sebut saja si Acep – yang 2 atau 3 tahun lalu mengundurkan diri dari kantor dengan alasan ingin konsentrasi pada bisnis kerupuk kulit yang ditekuninya. Ah, rupanya reception sengaja mengerjai saya ha..ha..ha..

Apakah dia artis yang Anda kenal juga? Saya tidak yakin kalau Anda mengenal dia. Dia ini memang artis di sinetron-sinetron misteri yang sempat booming di pertelevisian nasional, meskipun peran dia hanya sebagai artis figuran yang muncul di layar kaca tidak lebih dari satu menit. Lagi pula, dia tidak pernah membuat sensasi supaya masuk ke infotainment dan orang-orang akan mengenalnya.

Maksud kedatangannya di kantor saya, dia ingin minta ijin untuk dapat menggunakan salah satu sudut kawasan tempat saya bekerja untuk lokasi shooting pembuatan video klip. Dia datang bertiga bersama produser dan sutradara video klip itu. Menurut cerita mereka ingin membuat video klip lagu-lagu Sunda untuk VCD Karaoke, dan si Acep inilah yang didapuk sebagai artis figurannya.

Acep ini dulu pernah bikin heboh, semua orang dikabari via SMS kalau malam itu dia akan muncul TPI sebagai bintang film di sinetron Rahasia Illahi. Kebetulan, shooting sinetron itu mengambil lokasi di desa Bengle Karawang, tempat Acep bermukim.

Saya penasaran juga ingin melihat akting si Acep. Saya yang sebenarnya tidak begitu suka dengan sinetron macam beginian, terpaksa mantengin TV dari awal hingga akhir cerita demi melihat si Acep muncul di TV. Ampun, jangan-jangan Acep – yang sangat mengidolakan artis seksi Bollywood Trisha Krishnan ini, salah informasi bukan sinetron ini yang dia maksud, karena sampai sinetron selesai saya belum melihat juga penampakan si Acep.

Saya pun terpaksa mengorbankan pulsa untuk kirim SMS ke Acep : “Mana Cep, kok kamu nggak muncul di TV?” Tidak lama SMS balasan masuk :”Loh, Bapak nggak lihat ya… saya tadi yang jadi pocongnya pak”. Yah, siapa yang sangka kalau itu si Acep, wong wajahnya tidak kelihatan begitu (di adegan sinetron itu, beberapa kali si mayat/pocong jatuh dari keranda ketika diusung menuju kuburan). Konfirmasi keesokan harinya, untuk adegan berpakaian pocong dan jatuh beberapa kali dari keranda, Acep dibayar delapan puluh ribu.

Rupanya adegan pocong jatuh itu memang awal karier Acep sebagai artis. Selanjutnya dia akan muncul di beberapa sinetron dalam rumah produksi yang sama, tetapi masih saja sebagai figuran-figuran menyemarak cerita sinetron, misalnya ikut dalam adegan kejar-kejaran, duduk-duduk di warung, pokoknya yang minim atau bahkan tanpa dialog.

Mengingat umur Acep yang jauh lebih tua dibandingkan Dude Herlino maupun Tengku Wisnu, saya pesimis dia akan menjadi bintang film sekelas Salman Khan yang bermain bersama  Sridevi di film Chandra Mukhi .

Tapi, siapa tahu ya?