Komitmen pecandu ponsel pinter

Ia begitu kelelahan setelah semalaman begadang menyambut tahun baru. Bibirnya ndower karena terkontaminasi virus liur tukang terompet yang menempel pada ujung terompet yang ia beli. Delapan jam ia habiskan waktu untuk merayakan datangnya tahun baru.

Setelah itu apa?

Jangan salah, sebagai generasi masa kini yang tak bisa lepas dari jeratan kecanggihan teknologi sebuah ponsel, ia mempunyai komitmen yang akan ia lakukan di tahun 2014 untuk bisa terbebas dari kecanduan ponsel pinter yang selama ini tak pernah lepas dari tangannya. Ia telah membuktikan, setidaknya sampai dengan jarum jam menunjuk angka 3 sore, ia tak memegang ponsel pinternya sama sekali.

Ia tunjukkan daftar komitmen yang ia tulis di selembar kertas kepada teman-temannya sesama pecandu ponsel pinter. Hampir semua temannya mencibir daftar resolusi yang ia bikin itu. Apa bisa ia mewujudkan komitmen-komitmen tersebut?

#1

Aku tidak akan menggunakan ponsel pinterku untuk sarana bergaul sebab aku akan fokus berbicara dengan orang-orang di sekitarku. Aku juga akan berhenti menggunakan ponsel saat berkumpul bersama orang-orang yang aku sayangi, saat rapat, saat antre apapun, saat mengendarai kendaraan, saat di kamar mandi, saat bekerja, atawa saat-saat yang lainnya.  Kadang aku merasa aneh jika sedang berkumpul dengan teman-temanku. Masing-masing dari kami sibuk dengan ponselnya untuk berkomunikasi dengan orang yang keberadaannya nun jauh di sana. Sementara kami yang duduk saling berdempetan, malah melakukan komunikasi seperlunya saja. Ini salah.

#2

Aku berhenti menjawab pesan yang masuk saat akan tidur atawa segera setelah bangun dari tidur. Kasihan betul diriku seperti diperbudak oleh ponsel pinterku sendiri. Aku merasa bersalah jika tak segera membalas pesan yang masuk.

#3

Aku tidak akan mengecek pesbuk lebih dari dua kali sehari, setidaknya hingga tiga bulan ke depan. Selebihnya aku akan menutup akun pesbuk milikku. Sebetulnya, aku sudah menyatakan good bye terhadap keberadaan pesbuk. Menurutku, semua semu belaka. Orang yang pencet tombol like apa betul-betul suka atawa sekedar menyenangkan hatiku saja?

#4

Rasanya ini komitmen yang paling penting. Aku ingin memperbanyak bicara dan mengurangi mengirim pesan. Tentu saja bukan bicara untuk ngrasani orang, namun untuk hal-hal yang betul-betul perlu.

Hmm, empat komitmen yang cukup berat untuk dilakukan bagi pecandu untuk melepaskan diri dari pengaruh ponsel pinter. Hidup akan terus mengalir indah meskipun sehari tanpa ponsel.

Percayalah.