Insiden di parkiran CGK

Sabtu, 14 Mei 2022

Hari ini untuk pertama kali saya berkunjung ke bandara lagi paska Pemerintah mengumumkan adanya pandemi Covid. Kunjungan kali ini saya mengantar 2 anak perempuan yang mau pakansi karena 3 hari ke depan merupakan libur tanggal merah. Saya turunkan mereka di terminal keberangkatan, dan saya menuju parkiran.

Memasuki area parkir Bandara CGK dengan cara nge-tap kartu elektronik – nanti saat keluar kita juga akan nge-tap kartu tersebut di mana pembayaran dilakukan dengan cara memotong saldo kartu elektronik tersebut, saat itu saya menggunakan e-toll. Kartu saya selipkan di salah satu ruang di tas selempang saya.

Kemudian saya menyusul mereka ke terminal keberangkatan – sebelumnya mampir beli kopi dulu, membayar dengan uang yang saya ambil dari salah satu ruang di tas selempang tersebut. Anak-anak sudah masuk ruang tunggu, saya menunggu kabar mereka selanjutnya sambil menghabiskan kopi. Setelah mendapat kabar mereka sudah proses boarding, saya pun bersiap pulang.

Olala, saya kehilangan kartu e-toll! Saya menduga kartu jatuh saat saya mengambil uang untuk membayar kopi. Saya pun menelusuri jejak di mana kira-kira kartu e-toll saya jatuh. Nggak ketemu. Saya segera mencari petugas satpam sekitar parkiran bagaimana cara keluar area parkir saat tidak mempunyai kartu. Saya pun disarankan datang ke gedung pengelola parkir.

Di sana saya ditanya apa jenis dan nomer seri kartu yang digunakan untuk masuk area parkir tadi. Jika terbawa oleh penumpang yang diantar, minta saja mereka untuk kirim fotonya. Masalahnya, kartu saya hilang, bukan terbawa oleh anak-anak. Mungkin bapak masih menyimpan struk pembelian isi ulang kartu? Tidak punya. Kami harus memastikan memang bapak yang mempunyai kartu tersebut, baru verifikasi selanjutnya.

Hmm, saya ingat kalau saya pernah menyimpan foto kartu saya tersebut. Saya buka galeri di henpon saya dan ketemu. Nomor kartu dicek petugas pengelola parkir di sistemnya. Dan sesuai. Nomor mobil bapak berapa? Saya pun menyebutkan nomer polisinya. Boleh lihat STNK aslinya pak? Saya pun menunjukkan dokumennya. Nanti bapak keluar ambil gardu paling kiri, di sana ada petugasnya. Bilang saja bapak sudah datang ke kantor pengelola parkir.

Senin, 5 Desember 2022

Kali ini bukan untuk mengantar, tetapi pergi bersama-sama keluarga dan menggunakan parkir inap bandara. Masuk parkir inap Sabtu pagi dan nanti keluar Senin siang, mobil menginap 2 malam.

Setelah ambil bagasi, saya minta anak dan istri menunggu di area pejemputan. Saya yang mengambil mobil, baru nanti menjemput mereka. Begitu sampai di area parkir, saya melihat posisi mobil sudah miring. Saya tengok penyebab mobil miring.

Hmm, insiden yang saya alami memerlukan tenaga untuk menanganinya. Apa itu? Ban depan-kanan kempes, sekempes-kempesnya. Aduh. Saya mencoba keliling sekitar area parkir inap untuk cari tenaga bantuan. Sepi, tidak ada orang/petugas. Ya sudah, mesti turun tangan sendiri. Karena baru sekitar 3 bulan saya menggunakan mobil ini, saya memerlukan mencari tutorial mengganti ban di kanal yutub dulu, mulai di mana tools disimpan, bagaimana membuka ban cadangan dan di mana posisi titik dongkrak saat digunakan untuk mengangkat beban mobil.

Saya kabari anak-anak supaya sabar menunggu, karena saya perlu waktu cukup lama untuk mengganti ban. Ada drama-drama sedikit, tapi saya malu menceritakannya. Mestinya, di waktu luang saya perlu mempelajari buku manual yang dulu disertakan saat membeli mobil. Mosok ganti ban saja habiskan waktu >1 jam dan badan belepotan peluh bercampur debu!