Harmoni Jokowi #1

Acara Forum Jumat Petang kemarin berasa beda, ada satu kawan yang lama tidak bergabung di forum ini tiba-tiba punya waktu untuk datang. Topik pembicaraannya a la pengamat politik yang sering membuat gaduh negeri ini. Tak apa, sekedar omong kosong untuk melepas penat setelah seminggu kami berkutat dengan berbagai pekerjaan yang semuanya mengejar tenggat waktu. Hitung-hitung buat hiburan.

Karena kawan tersebut bekerja di wilayah yang dekat dengan kekuasaan, kami ingin mendapatkan isu terkini mengenai keadaan negeri tercinta, setidaknya dapat kami manfaatkan sebagai bahan pertimbangan ketika mengambil keputusan yang menyangkut masa depan tempat kami bekerja.

“Kegaduhan politik negeri ini sebentar lagi kelar, dan Jokowi akan menjadi presiden kita seutuhnya.” Kawan kami tersebut membuka percakapan. Kami menunggu terusannya.

“Banyak pihak memandang remeh kepada presiden kita yang satu ini. Bahkan wakilnya belasan kali berbeda pendapat dengannya. Istilah petugas partai selalu didengungkan oleh lawan politiknya. Presiden ibarat macan ompong. Ia terkesan didikte oleh partai yang tergabung dalam KIH.”

“Ya, hampir setiap hari kita disuguhi berita yang menyebutkan kalau Jokowi itu presiden boneka, ada kekuatan besar yang menjadi sutradaranya,” ucap Cak Ganis.

Kawan kami itu tersenyum, lalu melanjutkan tuturannya.

“Lebih gilanya, jabatan level kabareskim berani menantang perintah presiden. Kalian ingat, presiden menginstruksikan kepada polisi untuk tidak melakukan kriminalisasi komisioner KPK atau lembaga hukum lain yang punya pendapat berseberangan dengan polisi.”

Kami mencerna kalimat yang keluar dari mulut kawan tersebut.

“Sesungguhnya Jokowi tidak tinggal diam ketika menghadapi aneka celaan, perlawanan dan pembangkangan terhadap dirinya itu. Jokowi tidak takut. Ia lebih suka bersikap sangat hati-hati dan tidak sembrono main hantam kromo. Jokowi yang cerdas mulai dengan jeli membuat kalkulasi politik dan menggalang kekuatan.”

Pramusaji yang mendekati kami tetap berdiri dengan catatan menu, sebab kami tidak segera menjawab pertanyaannya makanan atau minuman apa yang akan kami pesan.

“Jokowi tidak serta merta melawan PDIP atau melakukan perombakan kabinet atau langsung berkonfrontasi dengan KMP. Ia pun tidak langsung mengganti kabareskrim. Seperti kebiasaan Jokowi selama ini, ia membuat step-step jitu untuk penggalangan kekuatan sebelum membungkan lawan-lawannya itu.”

Bagi yang mengenal Jokowi akan mengetahui kalau ia termasuk orang yang sangat sabar dalam membuat konsolidasi kekuatan yang terencana, terukur, tepat dan strategis.

“Jokowi sering dipandang remeh oleh anggota DPR, orang-orang partai, para mantan jenderal tersebab ia orang berlatar belakang sipil. Hmm, Jokowi ternyata bukan politikus kemarin sore. Jokowi yang berwajah ndeso, terlihat lugu tak tahu apa-apa, ternyata lebih cerdas dari lawan-lawan politiknya.”

Pakde Sapto mempersilakan kami untuk menikmati makanan dan minuman yang sudah tersedia di meja. Kawan kami pun ikut rehat sejenak sebelum nanti melanjutkan paparannya.

bersambung ke sini