Hari Raya Nyontreng

Puseurjaya, Telukjambe Timur Karawang – Selesai mandi pagi, saya berdandan rapi berbaju batik yang (selalu) saya padukan dengan celana jins (kali ini bukan yang berwarna biru, tetapi coklat) plus parfum wangi. Pagi ini saya begitu optimis, karena akan berperan mengubah masa depan bangsa menjadi yang lebih baik. Ya, hari ini bangsa Indonesia mempunyai hajatan besar berupa pemilu legislatif. Dengan langkah tegap, saya berjalan menuju TPS yang jaraknya sekitar 150 meter dari rumah. Barangkali sebagian dari Anda menganggap sikap saya ini lebbbaaaay dalam menyambut pesta rakyat lima tahunan ini.

Sejak semalam, sudah saya mantapkan akan memilih partai apa dan caleg siapa dari sekian banyak teman saya yang hari-hari kemarin mengkampanyekan dirinya. Entahlah, pemilu kali ini saya tidak memilih jadi golput seperti pemilu-pemilu sebelumnya.

Setelah masuk bilik suara, dengan menyebut nama Gusti Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, saya gerakkan jemari saya untuk nyontreng sebuah nama. Sungguh, kali ini saya melibatkan tuhan untuk urusan contreng menyontreng ini. Kertas suara saya lipat, sejenak saya berdoa sebelum memasukkannya ke kotak suara.

“Duh Gusti Allah, saya telah memilih nama caleg yang menurut saya orang ini amanah, bisa mewakili saya untuk memperbaiki negeri ini. Selanjutnya, apabila dia terpilih nanti saya pasrahkan dia kepada-Mu, kalau memang dia ini bisa dipercaya bimbinglah dia kepada jalan yang benar, tetapi jika dia mengingkari amanah yang telah diberikan kepadanya, Engkau jangan sungkan-sungkan melaknatnya saat itu juga, mohon jangan ditunda-tunda sampai menunggu habis masa jabatannya, agar dia cepat menyadari kesalahannya dan itu sebagai pelajaran bagi teman-temannya.”

Selamat Hari Raya Nyontreng, Mohon Maaf Lahir dan Batin. 09 April 2009 M.