Sabtu Pon, 11 Juni 1983 pada sebuah dusun yang bernama Cerbonan
Saat itu saya kelas 1 SMA – mungkin malah dalam proses penerimaan siswa baru, bertepatan dengan sebuah peristiwa alam yang istimewa yakni Gerhana Matahari Total (GMT). Jauh-jauh hari, saya dan tentu saja sebagian besar rakyat Indonesia telah mendengar adanya GMT tersebut.
Peristiwa GMT sangat menakutkan sebab dapat menyebabkan kebutaan mata kita, jika melihatnya langsung. Demikian yang selalu dikatakan pemerintah lalu dengan kepatuhan tanpa syarat, rakyat mengamini titah penguasa. Kemudian kabar itu tersebar dari mulut ke mulut.
Jika pengin aman, lebih baik berdiam diri di rumah sambil menunggu berlalunya GMT, toh saat itu TVRI menyiarkannya langsung. Meski saya ketakutan, teman-teman sepermainan saya ingin menyaksikan GMT melalui pantulan dari air yang ditaruh diĀ pengaron (semacam bak yang dibikin dari tanah liat yang berfungsi untuk mencuci piring).
Tapi sayangnya, saya tak bisa bergabung dengan teman-teman sebab dilarang keras oleh ibu saya keluar rumah. Waktu itu ibu saya aktifis PKK, sehingga bisa jadi ia sudah didoktrin oleh pengurus desa akan bahayanya dampak GMT.
Saya ingin sekali menyaksikan GMT secara langsung, tetapi saya takut menjadi buta. Waktu itu di rumah tidak punya tipi, mau lihat tipi tetangga saya tak berani keluar rumah, sebab situasi kampung saat itu sepi sekali. Apalagi pada saat yang sama ada isu kalau banyak bromocorah berkeliaran ke kampung-kampung memanfaatkan gelapnya hari.
Di luar pelan-pelan menjadi gelap. Sayup-sayup mulai terdengar lesung dan kentongan dipukul bertalu-talu. Memang demikian itu tradisi jahiliyah untuk menyambut datangnya gerhana, biasanya sih gerhana bulan. Lesung dan kentongan dipukul terus-menerus agar sang bulan atau matahari tak dimakan oleh buto/raksasa.
Sungguh, pada peristiwa langka tersebut saya tak sempat menyaksikan secara langsung sebab bersembunyi di dalam rumah yang pintunya tertutup rapat.
Baru pada malam harinya, saya menyaksikan GMT di siaran berita TVRI di rumah tetangga yang punya tipi. Seingat saya peristiwa GMT tersebut indah betul meski melihatnya dari tipi hitam-putih.