Dondom

Dalam bahasa Jawa, menjahit tanpa mesin disebut dengan dondom. Dom sendiri berarti jarum (jahit). Pekerjaan dondom misalnya menutup sisa jahitan dengan cara stik balik, memasang kancing, menisik celana yang sobek dan lain-lain.

Ketrampilan dondom saya dapatkan dari ibu saya. Ketika SD, ada pelajaran PKK yang di dalamnya ada praktek membuat sapu tangan berhias sulaman di sudut-sudutnya. Di moment inilah untuk pertama kalinya ibu saya mengajari saya dondom, mulai dari memilih jarum, memilin ujung benang dan memasukkan ke dalam jarum jahit. Belakangan, saya juga diajari ibu menggunakan mesin jahit. Saya bisa menjahit dengan mesin, meskipun tidak pandai. Kalau untuk menyambung kain perca menjadi selembar kain warna-warni sih, saya bisa.

Dondom masih saya lakukan sampai saat ini. Jika kancing baju saya mulai kendor dan berpotensi lepas atau ketika bagian ketek kaos saya sobek saya segera mengambil jarum dan warna benang yang sesuai, dan mulailah saya dondom. Untuk urusan sepele seperti itu saya tidak merepotkan orang lain. Tapi kalau rumit saya minta tolong ke ibune anak-anak yang lebih ahli dalam jahit-menjahit.

Kini, untuk urusan memasukkan benang ke jarum saya sudah mulai kerepotan. Mata tua saya mesti disambung dengan lensa kaca mata plus. Jarum yang saya gunakan pun, ukurannya semakin besar saja.