Dompet itu pun kembali kepada pemiliknya#3

Syahdan, Mas Suryat beranjak dari bangku untuk menuju tempat parkir. Sekira 5 menit waktu yang ia butuhkan berjalan hingga masuk ke dalam kabin Kyai Garuda Seta. Dan tentu saja ia melupakan dompet yang ia taruh di bangku ketiga.

Tak lama kemudian datang dua orang anak muda, dan langsung duduk di bangku kesatu dan kedua. Pemuda yang duduk di bangku kedua matanya tertuju kepada dompet yang tergeletak di sampingnya. Secepat kilat ia raih dompet tersebut dan ia simpan di balik bajunya.

Ia mengajak temannya untuk segera beranjak dari tempat itu dan mereka menuju ke toilet.

Mas Suryat yang menyadari dompetnya tidak terbawa segera kembali ke bangkunya dan setelah menyadari dompetnya hilang ia segera melapor ke Satpam dan pulang ke rumah.

***

Di dalam toilet dua anak muda membuka dompet kulit berwarna hitam itu dan di sana ia temukan beberapa lembar uang bergambar Sang Proklamator. Sekali tarik, lembaran uang telah brrpindah ke dalam saku celana jins butut mereka. Sempat terjadi perdebatan kecil di antara keduanya, antara memilih membuang dompet ke tempat sampah atau mengembalikan ke bangku di mana mereka tadi menemukan dompet.

Dengan berjalan separoh waspada mereka kembali duduk di bangku ketiga dan keempat. Saat itu bangku kesatu diduduki seorang ibu setengah baya. Anak muda yang duduk di bangku keempat pelan-pelan mengeluarkan dompet dari balik bajunya lalu ia taruh di bawah pahanya.

Ketika ibu setengah baya beranjak dari bangkunya, mereka ikut beranjak dengan meninggalkan dompet di bangku keempat. Keduanya menoleh sejenak ke arah dompet sebelum menaiki eskalator.

***

Dari arah eskalator terlihat keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak perempuan usia kira-kira empat tahun berjalan menuju bangku.

Anak perempuan tersebut memungut dompet di bangku keempat dan menyerahkan kepada ayahnya. Sepasang suami istri berdiskusi dan mereka memutuskan untuk menyerahkan dompet tersebut kepada Satpam pengelola pusat perbelanjaan.

Mereka mencari-cari seorang Satpam dan tidak dapat menemukannya. Akhirnya mereka bawa pulang dompet tersebut dan mereka berencana akan mengirimkan ke pemilik dompet melalui jasa pengiriman barang.

Dompet kulit warna hitam semalaman menginap di rumah keluarga kecil tersebut. Ah, ngapain aku kirim. Ntar sepulang kerja dompetnya akan aku antar langsung saja ke alamat pemilik rumah. Demikian kata si suami kepada istrinya.

bersambung ke #4