Dea Tunggaesti

Ngabuburit Jumat sore kemarin nampak gayeng. Critanya, ketemuan Forum Jumat Petang (FJP) kemarin itu sebagai penanda akan dimulainya masa reses anggotanya. Bagaimana tidak, mulai hari Kamis minggu ini pabrik-pabrik mulai meliburkan diri, istilah kerennya cuti bersama lebaran 2011.

RM Ario Trengginas membuka percakapan perkara kasus Nazaruddin, “Wah, kasus Nazaruddin makin menarik nih. Kalian pada mengikuti beritanya nggak?”

“Mas, nasi timbel bebek bakarnya nambah satu ya? Terus minumnya es jeruk campur kelapa muda!” teriak Cak Ganis kepada pelayan resto, tempat di mana pertemuan FJP digelar.

RM Ario Trengginas mbesengut, tak ada orang yang menanggapi pertanyaannya. Tapi, cuma sebentar. Ternyata Mas Kandam yang sebelumnya sibuk dengan BB-nya menanggapi pertanyaan RM Ario Trengginas.

“Ya, aku sok-sok ya ngikutin berita tentang Nazaruddin. Tapi lama-lama ya mboseni juga. Beritanya nggak ada yang baru!”

Loh, bukannya yang terbaru Nazaruddin bermain a la sahabat pena-an dengan Presiden?” sahut Cak Ganis, yang asli Gorang-Gareng Madiun itu.

“Ini bukan perkara kasusnya Nazaruddin, sodara-sodara!” tukas RM Ario Trengginas.

Maksude piye, Denmas?” tanya Pak Sapto.

“Itu loh, pengacaranya Nazaruddin itu!” kata RM Ario Trengginas.

“OC Kaligis? Apa dia yang merekayasa skenario supaya Nazaruddin pura-pura linglung atawa yang nyuruh bikin surat ke Presiden?” tanya Cak Ganis.

“Bukan… bukan… itu.  Apa kalian nggak memerhatikan, kalau salah satu pengacara Nazaruddin itu bening meling-meling?” kata RM Ario Trengginas lagi.

“He..he… betul Denmas. Kalau nggak salah namanya Dea. Sering muncul di tipi tuh?” sela Pak Haji Yon. “Masih muda, cantik, cerdas dan pas kalau memberikan keterangan pada wartawan,” tambahnya.

“O, pak Haji tahu juga ya. Nama lengkapnya Dea Tunggaesti. Dia saya prediksi jadi pengacara yang mencorong kalau saban hari muncul di tipi. Sepertinya ia juga sadar diri ketika tampil di media,” papar RM Ario Trengginas.

“Ha..ha… seperti anggota DPR yang suka disorot kamera tipi itu nggih, Denmas?” tanggap Pak Sapto.

“Perhatikan saja. Betapa banyak tokoh yang diorbitkan oleh media, tipi khususnya. Sama seperti mBak Dea ini. Semakin ramai kasus Nazaruddin diberitakan tipi, akan semakin sering wajah bening mBak Dea menghiasi layar kaca di ruangan kita. Ia akan jadi bintangnya,” kata RM Ario Trengginas, “Tetapi ia juga harus hati-hati dalam berbicara dan berkata-kata. Lewat media juga gampang meredupkan kariernya.”

“Denmas, panjenengane sudah berputra dua loh. Saya sudah ngintip FB-ne je. Hi..hi…” sergah Mas Aris yang diam sejak tadi.

“Dea Tunggaesti? Orangnya yang mana sih?” gumam Mas Kandam, sambil garuk-garuk kepala.