Puisi mBeling: Ciri-ciri Orang Indonesia

Di show room mobil-mobil paling baru
orang Amerika bertanya: berapa tenaga kudanya
orang Eropa bertanya: berapa liter bensin per 1 km
orang Indonesia bertanya: onderdilnya susah nggak, Koh?

Di semua toilet bandara internasional
orang-orang Barat duduk dan kelihatan kakinya
orang-orang Indonesia tak kelihatan kakinya
berjongkok di atas cuma melepaskan sepatu

Di sebuah ruang pameran genetika
otak orang Cina dipuji sebab usianya sekian abad
otak orang Barat dipuji sebab dipakai terus menerus
otak orang Indonesia dipuji sebab belum pernah dipakai

Tapi di seminar gastronomi
orang Indonesia memamerkan kekayaan vokabulernya
khusus untuk kata sawah, ladang, padi, beras, nasi
yang cuma jadi rice dalam bahasa Inggrisnya

Ciri orang Indonesia adalah perutnya
Jawa: turu bareng golek mangan dewe-dewe
Sunda: matak asal cukup dahar hirup teh meujeuhna
Manado: biar bodok di skola mar jang bodok bamakang

1982

Puisi di atas berjudul Ciri-ciri Orang Indonesia karya Remy Sylado yang saya kutip dari buku “Puisi Mbeling Remy Sylado” terbitan KPG (2004) halaman 188. Puisi mbeling (dalam bahasa Jawa berarti nakal atau suka memberontak terhadap kemapanan dengan cara-cara yang menarik perhatian) adalah bagian gerakan mbeling yang dicetuskan oleh Remy Sylado, suatu gerakan yang dimaksudkan untuk mendobrak sikap rezim Orde Baru yang dianggap feodal dan munafik. Benih gerakan ini mulai disemaikan oleh Remy pada tahun 1971, ketika dia mementaskan dramanya berjudul Messiah II di Bandung. Namun waktu itu istilah mbeling belum diperkenalkan. Istilah ini baru dipopulerkan setahun kemudian, 1972, ketika Remy mementaskan dramanya Genesis II di Bandung. Dalam undangan pertunjukan, drama ini Remy menyebut teaternya sebagai teater mbeling.

Inilah buku pertama yang memuat puisi-puisi mbeling karya Remy Sylado dari tahun 1971 sampai 2003. Dipilih sendiri oleh sang penyair, 143 puisi dalam buku ini akan membuat kita tersenyum, tertawa terbahak-bahak, atau merenung. Namun jangan salah sangka, di dalam kelakarnya Remy sebenarnya sedang bersikap serius. Dia menelanjangi sikap feodal dan munafik masyarakat kita, terutama di kalangan pemimpin bangsa.

karena/kita orang indonesia/suka/menyingkat kata wr. wb/maka/rahmat dan berkah ilahi/pun/menjadi singkat/dan tidak utuh buat kita (Menyingkat Kata, 1971)

salam mbeling