Jauh Dekat Kok Sama Saja

Di kaca belakang angkot/bus kota sering dijumpai tulisan “Jauh Dekat Sama Saja”. Informasi tersebut berarti ke mana pun tujuan Anda, baik yang jauh atau pun yang dekat ongkosnya sama.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, lawan kata jauh adalah dekat, seperti halnya tinggi-rendah, besar-kecil, dan sebagainya. Kembali kepada kata jauh-dekat tadi. Dua kata tersebut untuk menyatakan suatu jarak. Tetapi dalam prakteknya tidak sesederhana itu karena jauh-dekat sangat relatif, tergantung kepada konteks pemakaiannya.

Semua sepakat, jarak 2000 m dibandingkan 20 cm itu terpautnya sangat besar, 2000 m bisa dibilang jauh, sedangkan 20 cm akan disebut dekat, bahkan sangat dekat.

Ketika Anda memarkir kendaraan dan kebetulan dipandu oleh tukang parkir, jarak 20 cm itu akan dianggap “sangat jauh” oleh tukang parkir, karena selama kendaraan Anda belum menyenggol kendaraan lain, si tukang parkir akan berteriak : “terus…. terus…. masih jauh…. !”

Jauh dan dekat bisa berarti juga satu pengertian (bisa disebut sinomin nggak ya?), bukan lawan kata. Perhatikan kalimat ini :

a) Mari kita mengenal Kyaine lebih dekat lagi
b) Mari kita mengenal Kyaine lebih jauh lagi

Sebenarnya, Anda ini ingin berdekatan atau berjauhan dengan Kyaine, sih?