Cinderella wirang

Bunda Peri datang tiada terduga dan hal itu menyebabkan Cinderella sangat terkejut. Sejenak ia merasa ketakutan, namun setelah Bunda Peri memberikan senyuman termanisnya, Cinderella bernafas lega.

“Kamu jangan bersedih anakku. Dengan tongkat ajaibku, dapat membuatmu mendadak menjadi puteri jelita dan pergilah ke pesta yang diadakan oleh Putera Mahkota,” titah Bunda Peri.

“Bisakah gadis dapur sepertiku menjadi jelita, Bunda Peri?” tanya Cinderella tidak percaya.

Dalam sekejap, Cinderella malih rupa menjadi puteri nan jelita. Ia lalu bercermin dan tak memercayai apa yang dilihatnya kini: benarkah ini diriku?

“Nah, sekarang susullah saudara-saudaramu ke istana. Tapi ingat, sebelum tengah malam kamu harus pulang!” perintah Bunda Peri.

Kebaikan Bunda Peri tak hanya telah mengubah penampilan Cinderella, ia juga menyulap gerobak di sudut halaman menjadi kereta kencana yang indah lengkap dengan kusirnya. Maka, dengan hati riang gembira Cinderella berangkat ke istana.

***

Balairung istana gempar. Kedatangan Cinderella membuat takjub semua orang yang hadir di sana, banyak perempuan sosialita yang hadir dalam pesta Putera Mahkota hatinya terbakar cemburu karena penampilan mereka tak ada seujung kuku puteri jelita yang turun dari kereta kencana.

Cinderella segera sadar diri kalau ia menjadi pusat perhatian semua orang, tak terkecuali Putera Mahkota. Ia langkahkan kaki dengan sangat anggun. Entah, kenapa ia bisa begitu tiba-tiba tampil percaya diri seperti itu.

Putera Mahkota menghampiri lalu menyambutnya, “Selamat datang di pesta saya, Puteri Jelita.”

Perhatian Putera Mahkota sepenuhnya kepada Cinderella. Sikap Putera Mahkota yang berlebihan itu membuat tidak suka para gadis yang menjadi tamunya. Mereka makin muak ketika Putera Mahkota mengajak Cinderella berdansa.

Tak terasa satu lagu telah selesai. Kemudian dilanjutkan lagu-lagu berikutnya. Cinderella terlena.

***

Putera Mahkota mendorong tubuh Cinderella hingga terjatuh di lantai. Para gadis mendekati Cinderella dan ramai-ramai menjambak rambutnya. Cinderella sangat terpukul ketika menyadari kalau penampilannya telah berubah menjadi gadis dapur.

Ia segera bangkit dan berlari keluar balairung sambil menangis. Ia begitu wirang. Putera Mahkota dalam sekejap mencampakkannya ketika ia tak lagi berujud puteri jelita.

Salahnya sendiri ia mengabaikan pesan Bunda Peri. Ia telah melampaui waktu yang telah ditentukan.