Pintu diketuk. Pasien nomor 13 masuk ruangan Kyaine. Langsung menghamburkan kalimat dari mulutnya :
Nggak ada larangan untuk cemburu, kan pak? Bukankah, salah satu fitrah manusia diberi cemburu. Saya termasuk orang yang nggak bisa mengelola cemburu. Memang sangat sulit menyeimbangkan perasaan di hati dan pikiran.
Bapak lihat gambar tembok retak ini? Cemburu saya lampiaskan di tembok ini. Setiap saat saya dihantui rasa akan kehilangan dia, pak. Tolong, ajari saya ilmu manajemen untuk mengelola cemburu.
Di saat hatinya galau, saya merasa nggak diperlukan dia.
Dia nggak peduli pada saya lagi.
Saya dianggapnya nggak ada.
Barangkali juga, dia nggak mencintai saya lagi.
Saya nggak mau salah mengelola cemburu di dada ini, bisa fatal akibatnya : putus cinta dengannya!
Tidaaaakkkkkkkkkkkkkk!!!! Sungguh mengerikan.
“Sudah?” kata Kyaine.
Dia mengangguk.
Kyaine berteriak : “Pasien berikutnya!”