Bukan matematika ibu

Hari ini tanggalnya indah betul: 11.12.13. Urutan angka hari-tanggal-tahun seperti ini hanya akan terjadi paling cepat seratus tahun lagi. Maka tak heran, banyak orang memilih kombinasi tanggal hari ini untuk membuat suatu momen spesial, nikah misalnya. Bahkan bisa jadi para ibu hamil banyak yang ngebet melahirkan di tanggal ini dengan cara dioperasi.

Mari kita kupas rangkaian angka 11.12.13 ini.

Deretan angka tersebut jika dijumlahkan 1+1+1+2+1+3=9 atawa 1+1+1+(2x1x3)=9 atawa 11+12+13=36, jika 3+6 dijumlah ketemu angka 9, di mana angka 9 yang merupakan angka tertinggi dalam urutan angka 1 s/d 9, suatu urutan yang sudah menjadi kesepakatan sejak zaman dahulu kala.

Sekarang kita ambil angka 11 dan 12. Ada ungkapan dalam percakapan sehari-hari ‘sebelas dua belas’ untuk menggambarkan dua hal yang mirip tetapi sebetulnya berbeda. Angka 11 dan 12 jelas berbeda, bukan? Mungkin karena mudah dalam pengucapan dan kedekatan dua angka ini, maka angka 11 dan 12 yang diambil. Entah siapa yang pertama kali mempopulerkan istilah ‘sebelas dua belas’ ini.

Contoh penggunaan 11 – 12 dalam kalimat percakapan: Walaupun wajahnya biasa-biasa saja, namun kalau diamat-amati lebih detil wajahnya sebelas dua belas deh dengan Prisia Nasution. Atawa ketika membandingkan sifat dan perilakunya: Kelihatannya sih alim, tapi sebenarnya sebelas dua belas dengan koruptor lain.

Bagaimana dengan angka 13-nya? Kasihan betul angka 13 ini, sebab ia dimitoskan sebagai angka sial atawa paling nggak akan membawa sial. Tak sedikit pengusaha properti yang mengindari angka 13 (selain angka 4, tentu saja). Meski mitos anti angka 13 ini datang dari Negeri Barat, ternyata di Indonesia banyak ditemukan gedung-gedung tinggi yang tidak mempunyai lantai 13 (juga lantai 4, mereka menggantinya dengan 3A) atawa real estate yang mereka bangun tak ada nomor rumah 4 dan 13.

Dalam percakapan sehari-hari pun sering kita mendengar istilah ‘celaka tiga belas’ untuk mengungkapkan suatu kesialan yang dialami.

Lalu, bagaimana pandangan ibu saya terhadap angka 13 ini?

Ngger, di dalam agama kita, bilangan ganjil seperti 1 dan 3 justru jadi bilangan yang disukai,” kata ibu suatu ketika. Ia lalu menyitir sebuah hadis, “Sesungguhnya Allah itu witir (bilangan ganjil) dan Dia juga suka kepada hal-hal yang witir (jumlahnya ganjil).”

Apakah Sampeyan suka rangkaian angka-angka 11.12.13 ini atawa akan menunggu di 13.12.13 nanti?

Note:
Artikel ini saya posting tanggal 11.12.13 jam 11:12:13