Blok M

Kawasan Blok M – tepatnya di terminalnya – sangat saya akrabi ketika awal-awal merantau ke Jakarta akhir tahun 1992. Terminal Blok M sebagai tempat jujugan yang paling aman bagi saya yang belum paham jalan-jalan di Ibukota.

Saya ingat betul pergi ke Jakarta naik kereta api dari Stasiun Lempuyangan turun di Stasiun Jatinegara. Untuk menuju ke rumah seorang teman di sekitaran Pondok Kelapa Jakarta Timur saya cari kendaraan yang menuju Blok M, baru nanti dari Blok M naik bus Mayasari Bhakti yang jurusan Kranji Bekasi, kemudian naik Mikrolet ke arah Lampiri Pondok Kelapa. Tentu saja, sampai di rumah teman saya diketawain olehnya, seharusnya – katanya – dari Jatinegara naik Mikrolet yang jurusan Pondok Kelapa.

Saat itu saya mendapatkan panggilan wawancara pada perusahaan yang kantornya di sekitaran Stasiun Jakarta-Kota. Oleh teman saya itu, saya disarankan naik kereta api dari Jatinegara turun di Jakarta-Kota. Singkat cerita, saya diterima dan besoknya mulai ngantor sebelum nanti di bulan berikutnya dikirim ke Kalimantan Tengah.

Pulang dari Kalimantan, kembali saya merantau ke Jakarta. Lagi-lagi nebeng dulu di rumah teman, kali ini tinggalnya di daerah Petukangan Lama Kebayoran. Dari Solo saya turun di Terminal Pulogadung, pindah bus jurusan Blok M, baru cari bus yang menuju Petukangan Lama. Teman saya ini bekerja di BPN Pusat sekitaran Blok M. Sesekali saya diajak ke kantornya, sambil mencari lowongan kerja. Kalau bosan saya jalan kaki ke Blok M, sekedar cuci mata saja. Sabtu atawa Minggu diajak ngobyek oleh temen saya itu. Ke mana-mana kami naik motor.

Akhirnya, saya mendapatkan pekerjaan. Saya tinggal sementara di rumah kerabat di bilangan Bintaro, sementara kantor saya ada di daerah Rasuna Said Kuningan. Lagi-lagi, dari rumah naik bus jurusan Blok M, baru pindah bus yang jurusan Kuningan. Begitu pula sebaliknya ketika pulang ke rumah. Kebiasaan ini hampir berjalan dua bulanan. Saya semakin akrab dengan suasana Blok M. Di sana pula secara tidak sengaja saya bertemu teman-teman semasa SMA/Kuliah yang merantau di Jakarta bahkan suatu saat kami bereuni di Blok M.

Karena capek saban pagi mesti berlari-larian mengejar bus, saya cari kost di dekat kantor. Jika pas libur dan ingin dolan ke rumah teman, saya akan naik bus jurusan Blok M, baru nanti pindah bus ke jurusan di mana teman saya tinggal.