Bersabar dengan Perasaan Orang Lain

Setiap individu mempunyai tingkat emosional tergantung bisa mengendalikan atau tidak. Meskipun ada keinginan untuk bersikap rasional dan logis, emosi selalu ikut berbicara. Kesuksesan seseorang salah satunya ditentukan dari pengendalian emosi diri pribadinya dan hubungannya dengan orang lain: bersabar dengan perasaan orang lain! Kalau Anda ingin lebih berhasil berhubungan dengan orang lain, perhatikanlah emosinya dari pada pikirannya.

Di sebuah toko sepatu, seorang ibu masuk toko untuk membeli sepasang sepatu. Semua sepatu yang menjadi pilihannya telah dicobanya, tidak ada yang pas. Pelayan toko menghampiri dan bertanya model sepatu yang diinginkan pembeli, dengan sigap pelayan toko mencari sepatu yang dimaksud, namun tidak berhasil.

“Ibu, saya tidak dapat menemukan sepatu yang cocok seperti yang ibu inginkan. Kaki kanan ibu lebih besar dari yang kiri”, kata pelayan toko.

Ibu tadi tersinggung, marah dan segera berdiri dari tempat duduknya untuk segera pergi keluar dari toko sepatu. Supervisor toko yang kebetulan mendengar percakapan tersebut menghampiri pembeli tadi dan menahannya supaya jangan beranjak dari tokonya. Pelayan toko mengamati supervisornya yang menemukan sepasang sepatu untuk ibu tersebut dan ternyata supervisor itu berhasil menjual sepasang sepatu kepadanya.

Ketika pembeli tersebut telah pergi, pelayan tadi penasaran dan bertanya, “Bagaimana Anda dapat melakukan itu, tadi saya mengatakan hal yang sama seperti yang barusan Anda katakan pada ibu tersebut sehingga ibu tadi marah kepada saya?”

“Tidak benar juga saya mengatakan demikian, saya mengatakan kepada ibu tadi bahwa salah satu kakinya lebih kecil dari yang satunya”, papar Supervisor.

Supervisor tersebut telah berkata yang sebenarnya kepada pembelinya, namun dia telah mempertimbangkan perasaannya dan melakukan pendekatan dengan cara yang bijaksana dan hormat. Dia berhasil membaca situasi dengan tatapan matanya, dan inilah satu kekuatan yang besar dalam kemampuan untuk mengenal perasaan orang lain dan kemudian dengan sabar memperhitungkan perasaan orang lain tersebut.

Apakah Anda termasuk orang yang sabar dengan perasaan orang lain?