rindu kami padamu ya Rasul/rindu tiada terperi/berabad jarak darimu ya Rasul/serasa dikau di sini
cinta ikhlasmu pada manusia/bagai cahaya surga/dapatkah kami membalas cintamu/secara bersahaja
~Rindu Rasul – Bimbo~
Konon, sekali pernah ke Tanah Haram untuk melakukan ibadah haji/umrah seseorang akan merindukan untuk bisa pergi lagi ke sana. Dan pernyataan ini saya benarkan, karena saya merasakan rindu itu.
Sekira sepuluh bulan yang lalu, ketika saya berpamitan kepada orang tua untuk berangkat umrah ibu berkata, “Kapan ngajak ibu umrah? Ibu kangen pergi ke Mekkah dan bisa sowan ke rumah Kanjeng Nabi lagi.” Apa yang saya rasakan saat itu?
Agak sedih juga, karena budget yang ada tidak cukup untuk mengajaknya serta dalam perjalanan umrah. Saya hanya berbisik, “Insya Allah, nanti gantian ibu dan bapak yang pergi ke sana. Nyuwun pangestunipun, nggih?”
~oOo~
Ketika hati punya niat yang baik, selalu saja ada jalan keluarnya: “niyatingsun nyelengi kanggo umrahe bapak lan ibu”. Tabungan yang diniatkan untuk umrah bapak dan ibu -ternyata- lebih cepat terkumpulnya dari yang dikira. Saya ingat kata bijak seorang ustadz pada suatu acara manasik haji: menabunglah, biarkan Gusti Allah yang mengisinya.
Saya pun segera mencari informasi jadual keberangkatan umrah pada perusahaan travel yang pernah saya ikuti dulu. Hmm.. ada jadual tanggal 08 April 2011. Berarti bapak dan ibu punya waktu sekitar 10 hari untuk melengkapi administrasinya: mulai pasfoto, pembuatan paspor, suntik vaksin meningitis, dan lain-lain, termasuk menjahitkan baju seragam. Ketika saya beritahukan kabar ini, betapa bahagianya hati mereka. Kata ibu, doanya telah didengar oleh Gusti Allah.
Ada seorang kawan di Karanganyar yang membantu mereka ke Kantor Imigrasi Solo, kemudian mengirimkan dokumen-dokumennya ke rumah saya. Target 10 hari tercapai [terima kasih mas Agung, beliau ini teman di SMP dan SMA dulu]. Tiket dan visa dalam status OK.
Bapak dan ibu tinggal dua malam di Karawang menunggu jadual keberangkatan ke Tanah Haram. Jumat, 08 April 2011 saya mengantar mereka ke Bandara Soetta. Selepas waktu asar, Saudi Arabian Airlines membawa rombongan jamaah umrah menuju Kota Jeddah.
Semoga kerinduan mereka untuk datang ke Baitullah dan sowan ke rumah Kanjeng Nabi segera terobati.