Apakah sampeyan seorang pemimpin?

Pertanyaan di atas dilontarkan oleh RM Ario Trengginas pada Forum Jumat Petang (FJP) minggu lalu. Semua diam, menunggu paparan RM Ario Trengginas berikutnya. Ya, ia memang suka beretorika.

“Ibu Margaret Thatcher – yang mantan PM Inggris itu – pernah mengatakan begini: memiliki kekuasaan sama seperti menjadi wanita bangsawan. Jika sampeyan mengatakan bahwa sampeyan seorang wanita bangsawan, berarti sampeyan bukan wanita bangsawan.”

Semua anggota FJP menunggu titah berikutnya. Ada yang menyeruput wedang jeruk nipis panas, ada juga yang melolos rokok Djarum Coklat dari bungkusnya dan siap membakarnya.

“Begitu pula halnya menjadi pemimpin. Jika sampeyan menggembar-gemborkan kepada orang-orang di sekitar sampeyan bahwa sampeyan adalah pemimpin mereka, berarti sampeyan bukan pemimpin mereka. Sampeyan kudu mengembangkan kecakapan memimpin serta kredibilitas sampeyan bersama mereka. Nekjika sampeyan berhasil menjalankannya, mereka akan mengakui sampeyan sebagai pemimpin mereka. Pengaruh sampeyanlah yang mengatakannya.”

Beberapa kepala mengangguk-angguk tanda memahami perkataan RM Ario Trengginas dan satu-dua orang sekedar menunjukkan kalau ikut memperhatikan bahasan yang diangkat oleh RM Ario Trengginas itu.

Saya jadi teringat Pak Andrew Carnegie, salah seorang pimpinan bisnis terbesar dalam sejarah Amerika. Pak Carnegie ini dulunya imigran miskin asal Skotlandia, kemudian berhasil mengembangkan sebuah perusahaan baja bernilai jutaan dolar. Ia juga telah berhasil membangun lebih dari dua ribu lima ratus perpustakaan serta mendirikan berbagai lembaga kemanusiaan seperti Institut Carnegie di Pittsburg, Lembaga Carnegie di Washington, Yayasan Carnegie untuk Peningkatan Mutu Pengajaran, Subsidi Carnegie untuk Perdamaian Internasional dan Perusahaan Carnegie di New York. Hingga akhir hayatnya pada tahun 1919, Pak Carnegie ini telah menyumbangkan lebih dari 350 juta dolar.

Seakan bisa menebak apa yang saya pikirkan, RM Ario Trengginas tersenyum kepada saya, lalu ia melanjutkan sesorahnya kepada segenap hadirin.

“Pak Carnegie dikenal sebagai pemimpin yang mengakui dan membimbing pemimpin-pemimpin lain. Ia membina orang-orang di sekitarnya untuk menjadi orang-orang yang sukses pula. Inilah yang membuat Pak Carnegie dipuji orang atas keberhasilannya. Seseorang tidak akan bisa menjadi pemimpin yang baik jika segalanya ia kerjakan seorang diri atawa karena ingin mendapat pujian semata. Pak Carnegie pernah berkata seperti itu.”

Menu makanan yang kami pesan lengkap sudah. Kini saatnya menikmati makanan yang tersaji. Sambil mengelap piringnya dengan tisu, RM Ario Trengginas menutup petuahnya.

“Sampeyan semua yang ada di sini harus menjadi seorang pimpinan. Menjadi seorang pimpinan adalah kiat utama menuju sukses. Sekian. Selamat makan. Salam sukses!”