Terbang kok jadi menakutkan

Pasca kecelakaan pesawat QZ8501, komentar-komentar yang terdengar dari mulut para pengamat dan pakar penerbangan yang mengomentari sistem manajemen penerbangan dalam negeri berasa ‘ngeri-ngeri sedap’ di telinga ini. Ada perasaan kuatir “jangan-jangan” jika suatu ketika nanti naik pesawat terbang.

Semoga ke depan ini, semua pihak yang berhubungan dengan masalah penerbangan akan bersepakat bahwa keselamatan penumpang adalah nomor satu atau prioritas.

Semalam jam 10.56 saya mendapatkan SMS dari maskapai berkode QG yang menginformasikan: dikarenakan alasan operasional, penerbangan Anda JOG-HLP tgl 14/01/2015 akan diberangkatkan pada pkl. 09:00.

Dulu, jika mendapat SMS serupa dengan itu perasaan saya biasa-biasa saja. Tetapi semalam perasaan ini agak beda. Secepatnya SMS tersebut saya forward ke Kika soalnya perubahan jadwal penerbangan itu memang untuknya (saya yang memesankan tiket, kontak menggunakan no hp saya). Untungnya Kika belum tidur sehingga langsung merespon SMS saya. Jadwal sebelumnya, penerbangan dijadwalkan pkl. 05:55.

Saya yang seharusnya selepas subuh sudah berangkat ke HLP, saya mesti menunggu agak siangan. Waktu yang ada saya gunakan untuk memantau perjalanan Kika dari kosan sampai bandara. Bahkan prosesi di bandara mulai check in hingga boarding saya minta laporan darinya. Hpfffs…

Tadi begitu memasuki kawasan HLP, langit di atasnya banyak atraksi /demo pesawat tempur TNI AU (terkait dengan Sertijab KASAU?). Hmm… jangan-jangan karena ada kegiatan militer itu penerbangan komersial pagi hari diundur. Hati ini agak lega.

Setelah memarkir Kyai Garuda Seta saya mencari posisi duduk yang enak. Saya membuka aplikasi Flightradar24 untuk memonitor perjalanan penerbangan yang ditumpangi Kika sejak dari JOG hingga mendarat dengan selamat di HLP. Di mana posisi dan arah pesawat tersebut dapat terpantau dengan cukup jelas di aplikasi tersebut.

Alhamdulillah, tak kurang satu apa pun.

***

Aplikasi Flightradar24 ini kemarin juga saya pergunakan memonitor perjalanan penerbangan kawan-kawan saya yang kebetulan berangkat umroh dengan beragam maskapai, dan kebetulan juga mereka menginformasikan nomor penerbangannya.

Dari pantauan saya jadi tahu, dari CGK si A langsung turun di Madinah, si B turun di Jeddah, atau si C mampir dulu di Colombo.

Alhamdulillah, tak kurang satu apa pun.