Risma dan Airin

Q: Apa persamaan Risma dan Airin?

A: Keduanya sama-sama walikota bergender perempuan. Dua-duanya mempunyai kepekaan rasa seorang perempuan. Peka tingkat tinggi.

Q: Menurut kabar dari televisi, keduanya sama-sama menangis. Tumpahnya tangis seorang perempuan itu berarti ia sedang menggunakan senjata pamungkasnya dalam melepaskan beban. Apa yang menyebabkan keduanya menangis?

A: Risma menangis karena ia paham betul penderitaan rakyat yang dipimpinnya. Beberapa kali ia memergoki kesusahan yang dialami warga kotanya. Ia terjun langsung untuk menyelesaikan masalah tersebut. Warganya menderita maka ia menangis.

Q: Kalau tangisnya Airin bagaimana? Maksudnya ia kan pernah menangis setelah keluar dari gedung komisi anti-rasuah beberapa waktu lalu. Pripun?

A: Mungkin Airin terkejut, kenapa suaminya berpaling ke perempuan lain. Airin mungkin merasa kecantikannya dinilai lebih rendah oleh suaminya itu. Ini mungkin loh ya, sebab berita yang berkembang selanjutnya adalah suaminya membagi-bagi hadiah kepada para artis cantik.

Q: Jawaban sampeyan ngasal aja deh. Dinilai lebih rendah bagaimana?

A: Sudah cantik, sholehah, punya jabatan. Kurang apa lagi coba? Kenapa suaminya masih melirik dan tertarik perempuan lain yang, kalau diamat-amati, wajah artis itu memang nyiamik betul untuk dipandang mata lelaki. Mungkin daya tariknya karena status sebagai artis itu. Hati perempuan mana yang nggak nelangsa diperlakukan seperti itu?

Q: Oh iya, kalau masalah kepekaan rasa perempuan yang disebut di depan tadi, terangnya bagaimana?

A: Kasih tahu nggak ya….