Sebetulnya tidak ada istilah sibuk, tetapi karena saya sering salah dalam menentukan skala prioritas sehingga banyak pekerjaan menjadi kategori urgent. Tak heran ada beberapa proyek yang sudah saya rencanakan selesai di tahun 2017 ini menjadi mangkrak, tak terurus.
Proyek Menerbitkan 3 (tiga) Buku
Tahun 2017 ini kegiatan saya menulis di The Padeblogan menurun drastis. Kebiasaan menulis 300 kata per hari sementara ditenggelamkan oleh urusan pekerjaan yang lain. Bahkan draft ketiga buku yang akan saya terbitkan di tahun 2017 sudah tersimpan rapi di sebuah folder, tinggal edit sedikit di sana-sini. Tetapi ternyata hanya satu buku yang bisa saya terbitkan: Pria Pendongeng dan Hikayat 27 Malam (Halaman Moeka Publishing Maret 2017).
Apakah proyek menerbitkan dua buku berikutnya akan tetap mangkrak atau akan saya lanjutkan di tahun 2018? Penginnya sih, dalam semester pertama kedua buku tersebut sudah terbit.
Proyek Mengecilkan Perut
Proyek mengecilkan perut ini termasuk proyek tahun-jamak, sebab sudah saya mulai tahun 2015 dan akan berlangsung secara terus-menerus. Pada awal proyek, saya membakar lemak dengan bersepeda dan jogging pagi hari sebelum beraktifitas bekerja di kantor. Karena saya kurang berkomitmen dan berdisiplin dalam kegiatan olah-raga tersebut, maka proyek mengecilkan perut menjadi mangkrak.
Pada akhir Agustus 2017 saya mencoba cara jitu mengecilkan perut buncit saya dengan C-TECH Sport Wear®. Saya berdisiplin menggunakan alat tersebut selama dua bulan, dan sempat terputus (tidak menggunakan alat) pada saat berada di Tanah Haram. Apalagi selama di Tanah Haram saya sering “makan besar”, pagi-siang-malam makan nasi. Kadang malah jajan nasi biryani atau kue-kue yang bikin lemak semakin menumpuk di di sekitar perut.
Selanjutnya nanti saya sering lupa tidak menggunakan alat tersebut.
Selama liburan seminggu di SOC-JOG kemarin, perut saya tak henti kemasukan makanan klangenan. Alih-alih memikirkan diet, begitu ada makanan enak lupa kalau mempunyai proyek mengecilkan perut.
Syahdan, proyek mengecilkan perut buncit akan saya lanjutkan di tahun 2018 bahkan masuk salah satu resolusi 2018. Paling tidak sudah ada gerakan meluruskan niat. Kemarin saya sudah mulai melakukan pengadaan sepatu lari dan membersihkan sepeda yang terparkir lama di sudut rumah.
Sepeda warna putih tersebut dipenuhi oleh debu dan sarang laba-laba. Pagi-pagi sekali saya mengelapnya dan mengecek barangkali ada baut yang kendor. Untuk mengisi angin pada kedua ban yang kempes, sepeda saya tuntun ke tukang tambal ban.
Setidaknya tadi pagi saya sudah memulai bersepeda dengan jarak +10 km, dan besok (mumpung masih libur) menambah jarak gowesan. Saya sadar, proyek ini bisa berhasil kuncinya cuma satu: disiplin!