Hari ini kamu cantik sekali dan aku suka

Baca dulu: Ibu kemarin aku bertemu gadis yang menggoncangkan hatiku sebab kisah di bawah ini menjadi lanjutannya.

Bersamaan peristiwa bertemunya Lesmana dengan Siti Sundari, kemudian keduanya berjalan beriringan kembali ke istana Dwarawati, Abimanyu baru bisa bertemu dengan Gatotkaca.

Setelah perang-tanding Gatotkaca melawan Baladewa dihentikan oleh Kresna, dua keluarga besar yang melamar Siti Sundari sepakat dengan titah Kresna bahwa siapa yang bisa membawa Siti Sundari ke hadapan Kresna ia yang akan diangkat menjadi mantu.

“Bim, begitulah perkembangan terakhir yang terjadi di istana ini. Kami gelisah mencarimu, sebab Lesmana sudah lebih dahulu mencari keberadaan Siti Sundari!” ujar Gatotkaca berapi-api.

“Tenang saja kamu,” jawab Abimanyu kalem.

“Bagaimana bisa tenang? Kalau Lesmana yang menemukan Siti Sundari, piye jal?” Gatotkaca sangat kuatir.

“Siti Sundari sudah aku sembunyikan di tempat yang aman. Wis ya, tak nyusul Dik Sun dulu!” Abimanyu segera berlalu dari hadapan Gatotkaca.

Anak lelaki Werkudara dari rahim Dewi Arimbi itu menggelengkan kepala menyaksikan tingkah lucu Abimanyu.

Dengan lari sekencang-kencangnya Abimanyu menuju tempat Siti Sundari ia sembunyikan sambil berteriak lantang, “Dik Sun… aku kangen banget nih... !”

***

Sampai di tempat persembunyian Siti Sundari hari telah malam. Abimanyu melongo. Ia tak menemukan Siti Sundari. Ke mana ia pergi? Diculik oleh penjahatkah? Atau jangan-jangan ia telah dibawa oleh Lesmana, seperti yang dikuatirkan Gatotkaca?

Abimanyu menyusuri jejak di sekitar tempat itu. Tak ada petunjuk. Ia duduk sejenak di bawah pohon, mengatur langkah selanjutnya. Tak mungkin Dik Sun kembali ke istana, batinnya. Maka ia memantapkan hati untuk mencari Siti Sundari, bahkan sampai di tengah hutan sekali pun.

***

Banowati amat gembira mendengar cerita Lesmana tentang pertemuannya dengan Siti Sundari. Bahkan ia mendorong anak lelakinya itu untuk segera menghadap Kresna dan menceritakan semua kejadian bersama Siti Sundari.

Lesmana cancut tali wanda, bergegas menuju kediaman Kresna. Memang sudah menjadi nasib baiknya, ia dapat segera bertemu dengan Kresna, dan tanpa menunda lagi ia menceritakan pertemuannya dengan Siti Sundari.

Kresna senang mendengar tuturan Lesmana, sebab jika benar cerita tersebut perasaan malunya kepada Baladewa kakaknya akan hilang. Kresna pun memanggil Siti Sundari dan mengulang cerita Lesmana.

“Apa yang diceritakan Lesmana ini apa benar, nduk?

Inggih, benar semua.”

Kresna tersenyum dan meninggalkan Lesmana dan Siti Sundari. Ia ingin segera mengabari Baladewa.

Kedua anak muda tersebut terdiam. Tak tahu apa yang mesti dilakukan. Lesmana berinisiatif membuka percakapan.

“Hari ini kamu cantik sekali dan aku suka, Dik Sun!”

“Gombal…!”

Siti Sundari memukul mesra lengan Lesmana dengan pipi semerah saga.