Ganteng Ganteng Kucing

Sudah tiga mingguan ini aku punya teman bermain dan bercanda. Nama temanku itu Greyson, mungkin karena warna bulunya abu-abu. Ia menjadi anggota terbaru di rumah kami, setelah diambil dari rumah Mbak Una pada suatu hari Sabtu. Mbak Una punya belasan kucing, dan Greyson yang dipilih untuk diadopsi menjadi kakakku. Kenapa aku menyebutnya sebagai kakak? Karena ia lahir bulan Juni 2015, sebulan sebelum kelahiranku.

Ketika Greyson pertama kali tiba di rumah, aku menolaknya. Rumah yang selama ini telah aku kuasai kok tiba-tiba kedatangan makhluk asing. Untungnya waktu itu Greyson dimasukkan ke dalam kandang. Kalau nggak, bisa-bisa aku tendang keluar rumah ha..ha..

Di hari pertama, aku dan Greyson tak mau bertemu. Bahkan ingin saling mencakar jika berdekatan. Piring kami dipisahkan, biar nggak berantem berebut makanan.

Hari minggunya, Greyson dibawa keluar rumah. Mudah-mudahan saja ia dikembalikan ke Mbak Una. Demikian harapanku. Selama Greyson pergi rumah terasa nyaman.

Kemudian terdengar suara mesin mobil memasuki garasi. Aku mengintip dari balik pintu, deg-degan. Hah! Kok ada kucing lagi yang dibawa ke rumah?

Aku penasaran. Ih, cakep juga cowok ini. Sisiran bulunya rapi dan wangi lagi. Tapi… sebentar… corak dan warna bulunya aku seperti mengenalnya. Greyson? Kok jadi ganteng?

Entah siapa yang memulai. Kami saling mendekat malu-malu. Dan benar saja, cowok ini Greyson. Ternyata ia pulang dari Pet Shop. Semakin hari, kami semakin akrab.

Greyson suka meledekku dengan sebutan cewek gendut, aku marah. Kami saling kejar-kejaran lalu bergelut. Gantian aku meledeknya dengan cowok kerempeng dan ngantukan. Memang badan Greyson lebih kecil dibandingkan badanku. Ia juga enak saja tidur di mana pun, dengan posisi tidur yang aneh.

Kalau dulu kami makan dengan piring masing-masing sekarang sepiring berdua. Kalau lagi lapar, kami makan sambil saling tarik piring supaya dekat dengan mulut. Aku selalu mengalah, sebab Greyson makannya rakus.

Pokoknya, kalau aku dan Greyson sudah bersekutu dalam keisengan kami, dijamin rumah bakal berantakan.