Bulan Purnama di Laut Merah

Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, sebagian besar beban telah terlepas, tinggal melaksanakan tawaf wada’ (perpisahan) saja. Waktu yang ada saya pergunakan untuk pergi ke Jeddah, kira-kira 2 jam perjalanan dari Mekkah.

Tujuan pertama adalah Masjid Qishas, masjid yang setelah shalat jumat biasa digunakan untuk melaksanakan hukum qishas. Saya melakukan shalat asar di sana. Sambil memandangi menara masjid, saya nikmati kentang goreng seharga 2 riyal yang dijual oleh pedagang dari India. Setelah puas, perjalanan saya lanjutkan dengan berkeliling kota Jeddah.

Jeddah lebih terbuka dari pada Mekkah, kotanya lebih modern serasa di Jakarta saja. Pusat-pusat perbelanjaan sangat banyak, juga taman-taman kota yang dipenuhi orang menikmati udara petang. Taman kota dipenuhi kreasi seni berupa patung-patung abstrak, ada juga patung sepeda yang ukurannya raksasa. Air mancur (katanya tertinggi di dunia) menambah indah kota Jeddah. Tak terasa kendaraan yang membawa saya sampai ke areal Laut Merah. Mirip suasana Ancol.

Di tepi pantai, banyak orang menggelar tikar sambil pesta BBQ sementara anak-anak bermain bola dan sepeda. Ada juga keluarga yang cuma bercengkerama di antara mereka. Dari kejauhan sayup-sayup terdengar azan isya dari masjid yang ada di sekitar situ, belakangan diketahui bahwa masjid tersebut biasa disebut Masjid (Ter)apung karena posisinya berada di atas laut. Setelah shalat di sana, saya berjalan sendirian di tepian pantai. Ada sebongkah rindu tanah air di dada ini, apalagi ketika kepala saya mendongak ke atas, bulan purnama ada di sana. Rindu itu susah sekali diungkapkan dengan kata-kata. Bulan serasa makin bulat saja.

Di saat melamun semilir angin menuju ke arah saya membawa aroma bau sate. Dan benar saja, dari arah depan teman saya tergopoh-gopoh membawa beberapa bungkus sate, saya ambil sebungkus. Sate ayam rasa Indonesia, maklum yang jualan orang Madura. Untuk menghangatkan badan, saya membeli teh panas tanpa susu seharga 1 riyal. Kembali saya nikmati indahnya purnama di Laut Merah.

Perjalanan hari itu diakhiri dengan belanja oleh-oleh di Corniche Commercial Centre, sebelum kembali ke Mekkah.