Ayu kini telah bahagia

Arkian, data MRI anaknya mas Yoga saya bawa ke Klinik Riset Kanker-nya DR. Warsito. Saya bertindak sebagai wali-nya Ayu (anaknya mas Yoga). Dalam sesi konsultasi fisika medis, saya mendapat informasi yang cukup lengkap mengenai kanker yang menyerang otak Ayu. Proses selanjutnya adalah pengukuran alat yang akan dipasang di kepala Ayu yakni berupa helm (ada dua jenis yakni helmet core dan helmet full ear). Karena saya tidak tahu ukuran lingkar kepala Ayu, saya segera menghubungi mas Yoga.

Sekitar jam 11.50 WIB.

“Posisimu di mana, di Jogja atawa di mana?”

“Di Ngawi, Gus. Kebetulan kondisi Ayu lagi drop, makanya aku pulang.”

Ya wis, kebetulan kalau gitu.” Saya pun melaporkan sekilas hasil konsultasi fisika medis dan minta mas Yoga mengukur lingkar kepala Ayu. Memang tak lama, ia memberikan data ukuran lingkar kepala.

Sekitar jam 12.30 WIB.

Saya pun sampai di proses administrasi, kurang satu dokumen yakni Surat Kuasa (dari Ayu ke saya) untuk mengurus segala sesuatunya di Klinik Riset Kanker. Saya selesaikan urusan administrasi pembayaran, nanti Surat Kuasa akan saya susulkan, karena tanpa dokumen tersebut alat tidak bisa dibawa pulang. Dan memang kebetulan untuk helmet full ear baru tersedia beberapa hari kemudian.

Mas Yoga saya hubungi kembali supaya membuat Surat Kuasa. Contohnya nanti saya buatkan, ia tinggal mengisi No. KTP-nya Ayu, nge-print dan Ayu menandatangani dokumen tersebut.

Jam 18.10 WIB.

Setelah sampai di kantor segera saja saya kirim draft Surat Kuasa via email. Saling berkomunikasi dengan SMS, ia bilang sudah menerima email saya. Saya minta besok dokumen Surat Kuasa dikirimkan ke saya.

Esok harinya, jam 05.55 WIB.

Mas Yoga mengabarkan kalau Ayu dalam keadaan kritis, dan minta saya ikut mendoakan Ayu.

Jam 08.30 WIB

Saya kirim SMS ke mas Yoga, kalau masih ada kesempatan Surat Kuasa agar tetap dapat dikirim ke alamat saya, sebagai salah satu ikhtiar. Sekian lama tak ada balasan darinya.

Jam 10.37 WIB

Mas Yoga mengabarkan kalau Ayu telah dipanggil Gusti Allah. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Ia pergi dalam usia 21 tahun.

Saya sangat yakin Gusti Allah begitu menyayangi Ayu, karena telah membebaskan dari penderitaan yang sangat panjang.