14/4

14 April dalam sejarah, seperti yang saya kutip dari Wikepedia:

  • 1865 – Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat ke-16 ditembak seorang fanatik bernama John Wilkes Booth ketika menonton pertunjukan di teater Ford, Washington, AS. Ia meninggal hari berikutnya.
  • 1912 – Kapal RMS Titanic menabrak gunung es dan tenggelam di sekitar Newfoundland.
  • 1989 – Sebuah bom mobil meledak di Trincomalee, Sri Lanka, menewaskan 38 orang.

Kebetulan saja, ketiga peristiwa yang terjadi di tanggal 14 April tersebut semuanya “peristiwa kesialan”. Bukan tanpa sengaja saya mencantumkan judul postingan dengan angka 14/4. Oleh sebagian kalangan ada angka sial selain 13, yaitu angka 4 dan turunannya seperti 14, 24, dst. Tak dipungkiri, kalangan yang saya maksud tersebut termasuk dalam kategori para intelektual.

Ini fakta tentang angka 4 yang diolah dari ilmu utak-atik gathuk. Angka 4 bisa diperoleh dari penjumlahan angka sial 13, di mana 1 + 3 = 4. Ia jika dikonversikan ke huruf alfabet akan jatuh di huruf D, singkatan dari Death atawa Die. Konon, bangsa Cina menyebut angka 4 sebagai simbol bencana atawa sesuatu yang dapat menimbulkan kegagalan atawa yang lebih ekstrim berarti mati.

Coba perhatikan gedung tinggi di kota-kota besar atawa mungkin gedung di mana tempat Anda bekerja saat ini, ada sebagian (mungkin sebagian besar) menghindari pemakaian angka 4 dan 13 sebagai nomor lantai dengan menyiasatinya seperti B, GF, 1, 2, 3, 3a, atawa langsung ke angka 5, dan seterusnya tetapi ketika jatuh di lantai 13 akan dinomori dengan 12a atau dari angka 12 langsung ke angka 15. 

Lalu di kompleks perumahan demikian juga. Tetapi untuk kompleks perumahan tipe RSS seperti punya saya, angka 4 dan 13 tetap saja digunakan ha..ha..

Salam untung.