Setiap manusia adalah produk dari sperma yang menang bertarung mengalahkan ratusan juta sperma yang berlomba-lomba membuahi sel telur. Kitalah sang juara yang memenangi pertarungan itu.

Sebanyak 46 kromosom dalam sel manusia membentuk kode genetik manusia. Dua dari kromosom itu menentukan jenis kelamin seorang anak manusia. Kromosom laki-laki dilambangkan dengan kode XY, sedangkan untuk kromosom perempuan dengan kode XX.

Sewaktu terjadi ovulasi kromosom perempuan terbelah, masing-masing menjadi satu kromosom berkode X. Sementara itu di lain pihak, sebagian sperma membawa kromosom berkode X, dan sebagian lainnya berkode Y. Jika kromosom berkode X sperma bertemu dan bergabung dengan kromosom berkode X sel telur, maka jenis kelamin keturunan yang akan lahir adalah perempuan (kode XX), dan apabila yang bertemu dan bergabung adalah kromosom sperma berkode Y dengan kromosom sel telur berkode X, maka  jenis kelamin bayi yang akan lahir adalah laki-laki  (kode XY).

Kesimpulan: jenis kelamin anak yang akan dilahirkan bergantung pada kedatangan kromosom berkode X atawa kromosom berkode Y dari sperma.

Jadi, kalau masih ada keluarga suami atawa bahkan suaminya sendiri yang menyalahkan seorang istri karena melahirkan anak perempuan, bukannya laki-laki – sebagai generasi penerus marga, mereka belum memahami ilmu di atas.