Kegigihan

Alkisah, Kaisar Tamerlane panik. Pasukannya kocar-kacir, karena berhasil dilumpuhkan oleh musuhnya. Kaisar dari Mongolia itu memberi komando agar sisa pasukannya mundur dan bersembunyi. Ia sendiri berhasil menemukan tempat persembunyian yang cukup aman, yaitu di sebuah gudang makanan ternak.

Dengan nafas yang masih tersengal, sang Kaisarter terduduk lemas hatinya diliputi rasa sedih dan putus asa karena memikirkan kekalahan pasukannya. Ia mengatur perasaannya. Tanpa sengaja matanya menatap seekor semut yang tengah berusaha mendorong serpihan jagung naik melalui papankayu. Sang Kaisar mengamati tingkah semut yang membawa butir jagung yang ukurannya jauh lebih besar dari tubuh si semut. Ia menghitung telah 89 kali si semut berusaha naik melalui kapan kayu dengan membawa beban butiran jagung dan selalu jatuh setiap kali akan melewati papan kayu. Pada hitungan ke 90 kalinya si semut berhasil menjangkau papan kayu dan berhasil membawa serpihan jagung menuju liangnya.

Peristiwa tersebut menyadarkan sang Kaisar. Ia segera bangkit dan berteriak: kalau begitu aku pun bisa menang! Lalu ia mengumpulkan sisa-sisa kekuatan pasukannya. Dan benar saja, ia berhasil. Dengan usaha yang gigih akhirnya ia memenangkan pertempuran. Karena mencontoh semangat semut, ia berhasil menaklukan wilayah yang cukup luas, dari Laut Hitam sampai ke hulu sungai Gangga.

~oOo~

Orang bijak pernah berkata bahwa salah satu kiat mengatasi kegagalan adalah dengan mengambil pelajaran atawa contoh positif dari mereka yang gigih. Kegigihan dalam berusaha menjadi hal yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan. Kata orang bijak lagi: jangan sekali-kali meremehkan sifat gigih.