Tiket masuk surga

“Karena hajimu mabrur, ini ada tiket masuk surga yang diberikan Tuhan untukmu. Simpan baik-baik ya. Tetapi ada satu hal yang sangat penting yang harus kamu ketahui. Tiket ini sebenarnya berbentuk puzzle, keping-keping puzzlenya sangat rapuh. Jika kamu berbuat satu keburukan – sekecil apa pun perbuatan itu, keping puzzle akan berkurang satu. Berbuat keburukan yang besar ukurannya, bisa jadi keping puzzle yang berkurang juga akan banyak jumlahnya. Semakin sering berbuat keburukan, akan semakin cepat keping-keping puzzle tersebut berkurangnya, bahkan akan habis. Kamu bakalan tidak punya tiket lagi menuju surga. Sebaliknya, jika kamu selalu berbuat kebaikan – sekecil apa pun perbuatan itu, akan menjadi lem perekat bagi keping-keping puzzle-mu,” kata malaikat.

Lalu, di saat yang sama tetapi di tempat yang lain, malaikat itu juga berkata kepada seseorang yang dosanya banyak.

“Aku tahu, dosamu banyak banget. Ini ada tiket masuk surga yang dicadangkan Tuhan untukmu. Tetapi kamu tidak bisa melihat tiket ini apalagi memegangnya. Oh iya, kamu jangan kuatir. Tiket ini aku gantung di lehermu, kamu bisa merasakan keberadaannya. Tiket ini sebenarnya berbentuk puzzle, terdiri dari keping-keping puzzle. Jika kamu berbuat satu kebaikan – sekecil apa pun perbuatan itu, maka keping puzzle akan terlihat olehmu. Berbuat kebaikan yang besar ukurannya, bisa jadi keping puzzle yang terlihat olehmu  juga akan banyak jumlahnya. Semakin sering berbuat kebaikan, akan semakin cepat keping-keping puzzle tersebut membentuk tiket yang terlihat dan dapat tersentuh olehmu. Dan itulah tiket menuju surga.”

Kira-kira, lebih mudah mana: mempertahankan tiket masuk surga yang sudah ada di tangan atawa meraih tiket surga yang masih di angan-angan?