Terbalik

Sekarang lagi zamannya terbalik, yang salah bisa dibenarkan, sedangkan yang benar bisa disalahkan. Tergantung siapa yang berkuasa dan siapa yang berkepentingan. Pemilu caleg yang carut marut kemarin, terlupakan sudah. Elit politik sibuk main lirik-lirikan, senggol-senggolan, cubit-cubitan, talak-rujuk, rapet-rapetan, saling selingkuh demi mendapatkan kue kekuasaan yang semua itu tidak terlepas dari urusan yang terbolak-balik. Dulu teman, sekarang musuh, dulu suka berantem sekarang bergandeng tangan. Dulu mencaci, kini memuji. Bikin pusing!

Perhatikan penggalan salah satu syair Ronggowarsito, pujangga Kraton Surakarta Hadiningrat yang berjudul Jaman Edan : pancen amenangi jaman edan, sing ora edan ora keduman, sing waras padha nggragas, sing tani padha ditaleni, wong dora padha ura-ura (kira-kira begini artinya, ketika bertemu jaman gila, yang tidak (ikut) gila tidak (akan) kebagian, yang sehat (pikirannya) pada rakus, yang rajin pada diikat, para pendusta pada berdendang/bernyanyi), lalu syair itu dilanjutkan dengan kalimat : begjane sing eling lan waspada yang artinya : beruntunglah (orang) yang ingat dan waspada.

Mau ikutan bingung dan berpikiran terbolak-balik?

(+) Sebetulnya, alamat rumahmu itu di JAKARTA UTARA atau UTARA JAKARTA sih?
(=) Kepulauan Seribu dong

(+) Kamu lebih takut kepada siapa, HANTU atau TUHAN?
(=) &##%@(?!

(+) Ada dua wanita, jika disuruh memilih untuk jadi istrimu, kamu lebih suka yang mana, SANDRA DEWI atau DEWI SANDRA?
(=) Dua-duanya!

(+) Topi itu nggak muat di kepalamu, soalnya kamu ber-KEPALA BESAR!
(=) Bukan, yang benar BESAR KEPALA

(+) Lihat, setelah kain ini saya cuci ternyata luntur. Nggak cocok dengan labelnya : DITANGGUNG TIDAK LUNTUR
(=) Kamu salah cara membacanya, kain ini made in Saudi Arabia, jadi membacanya harus dari kanan ke kiri : LUNTUR TIDAK DITANGGUNG

(+) AIR MATA-ku kering sudah, menangisi keadaan negeri ini
(=) Negeri ini juga jadi semakin tandus, MATA AIR pegunungan makin kerontang

(+) Tulis yang benar kota kelahiranmu : SURAKARTA
(=) Ah, kan nggak jauh jaraknya dengan KARTASURA

(+) Mendingan dicap sebagai BEKAS PEJABAT atau PEJABAT BEKAS?
(=) Emang, ada bedanya??

Oh iya, saya masih punya dua kata yang ternyata kalau dibaca dari depan atau belakang, sama artinya : KASUR RUSAK!