Teladan ayah

KA Senja Utama Solo baru saja selesai lansir di Jalur 3 Sta. SLO. Penumpang bergegas naik ke dalamnya, meskipun keberangkatan masih sekitar 30 menit lagi. Saya termasuk penumpang yang gasik masuk gerbong, secara saya ingin segera menaruh barang bawaan di bagasi dan menikmati kopi item yang saya beli sebelum check in tadi. Perjalanan saya kali ini kembali ke KW,  setelah tetirah sekaligus ngalap berkah dari ibu dalam paket 2D1N.

Sesekali saya menyaksikan para penumpang mencari posisi bangku masing-masing. Terlihat seorang pria membawa sepasang anak lelaki kembar, berumur sekitaran 8 atau 9 tahun. Mereka duduk di bangku nomer A-B-C di depan saya.

Sayup-sayup terdengar azan maghrib dari kejauhan.

“Dengar kata ayah. Sudah waktunya shalat. Karena kita sedang safar, shalat akan kita jamak-qashar. Maghrib tiga rakaat dan dilanjut isya dua rakaat. Kita tayamum dulu. Kalian lihat cara ayah bertayamum.”

Kemudian saya melihat mereka bertayamum dan siap melaksanakan shalat di bangkunya masing-masing. Bahkan saya mendengar salah satu anaknya membaca niat shalat jamak-qashar dengan cukup keras dan bacaan niatnya benar.

Sungguh, saya mendadak jadi pengamat penumpang di depan saya tersebut.

KA pun berangkat membawa banyak sekali penumpang sesuai kota tujuan masing-masing.

“Sekarang kita sudah boleh makan, Yah? Aku sudah lapar nih!”

Si ayah bangkit dari duduknya, membantu kedua anaknya membuka kotak KFC dan ia mengingatkan keduanya untuk berdoa sebelum makan. Lagi-lagi terdengar bacaan doa sebelum makan cukup keras, kali ini suara dua bocah hampir bersamaan.

Seperti kebanyakan anak-anak yang lain, mereka juga bermain gawai pintar dalam mengisi waktu luangnya. Satu gawai dipakai berdua.

Bangku di depan saya pun menjadi sepi. Rupanya kedua anak kembar sudah tidur. Si Ayah melepas jaketnya, untuk selimut anaknya. Ia sendiri kemudian asyik dengan gawainya, sampai tertidur.

Ketika saya turun di Sta. KW jam menunjuk pukul 01.26. Saya melirik ke arah mereka, jaket yang tadi untuk selimut jatuh di bawah bangku. Saya ambil dan letakkan kembali ke tubuh mungil yang tengah tertidur pulas di bangku nomer B.