Tanah Haram

Jika Anda berkesempatan pergi ke Mekkah akan menyaksikan bangunan seperti gambar di samping ini, yaitu bangunan tapal batas Tanah Haram Mekkah.

Al-Azraqi meriwayatkan dengan sanadnya kepada Hasan bin al-Qasim: Tatkala Ibrahim berkata, “Ya Tuhan kami, perlihatkanlah kepada kami manasik (cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji) kami.” Jibril pun turun menemui dan membawanya, lalu memperlihatkan manasik kepadanya serta memberhentikannya di perbatasan Tanah Haram. Ibrahim menumpukkan bebatuan lalu menaburkan tanah di atasnya, sedangkan Jibril mendirikannya di atas tapal batas.

Sementara al-Fakihi meriwayatkan melalui sanadnya kepada Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Ibrahim as memancangkan sesuatu yang tegak sebagai tanda batas Tanah Haram yang diperlihatkan Jibril kepadanya.”

Hampir seluruh riwayat sepakat atas hal ini bahwa Nabi Ibrahimlah manusia pertama yang memasang tapal batas Tanah Haram melalui petunjuk Jibril. Tanah Haram memiliki sejumlah tapal batas di empat sisi perbatasannya yang masih terjaga hingga hari ini. Tapal batas tersebut selalu diperbarui jika mengalami kerusakan. Tapal yang menjadi batas Tanah Haram tersebut kemudian dibangun secara modern dengan semen dicor dan batu pualam yang istimewa. Namun, sebagian tapal batas lain masih berupa bangunan tua yang terdiri dari batu-batu yang dicat dengan kapur, bahkan sebagian lagi hanya dibangun dengan tumpukan batu. Para ulama menyebut tapal batas itu dengan tugu batas Tanah Haram.

Rasulullah SAW memperbarui Tapal Batas Tanah Haram pada tahun 8 H, mengingat sebelum hijrah beliau tidak memiliki otoritas terhadap kota Mekkah sehingga tidak dapat memperbarui tapal batas Tanah Haram.

Lalu bagaimana dengan di Madinah? Tanah Haram Madinah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.

“Ya Allah, sesungguhnya aku menjadikan wilayah yang ada di antara dua tanah vulkanik (lahar) Madinah sebagai Tanah Haram, sebagaimana Ibrahim menetapkan Mekkah sebagai Tanah Haram. Ya Allah, berkahilah mud dan sha’ mereka (penduduk Madinah) – HR Imam Ahmad.

Di Madinah juga terdapat tapal batas Tanah Haram, hanya modelnya yang berbeda dengan yang berada di Mekkah, seperti gambar di atas.

Kapan ya bisa ke Tanah Haram, lagi?