Silet

Aktivitas Haji Romli selepas dhuha adalah pergi ke kebunnya. Nanti pulang ke rumah menjelang lohor. Hampir semua orang di kampungnya hapal benar dengan jadual Haji Romli tersebut. Di belokan jalan menuju kebunnya, tumbuh pohon jambu yang sedang berbuah.

Pagi itu, ketika melewati rimbunnya pohon jambu itu kepala Haji Romli kejatuhan buah jambu, untung buahnya cuma kecil saja tapi itu sudah membuatnya terkejut. Serta merta dia dongakkan kepala untuk melihat ke atas. Astaga, Haji Romli lebih terkejut lagi, dilihatnya ada anak perempuan belum genap sepuluh tahun nangkring di atas pohon sedang memetik buah jambu tanpa memakai celana dalam. Anak yang memakai rok lusuh itu disuruh turun.

“Nih, uang lima puluh ribu. Bilang ke emak lu, supaya dibelikan celana dalam. Sudah pulang sana,” kata Haji Romli sambil bersungut-sungut. Anak itu pun pulang untuk menjalankan amanat Haji Romli.

Menjelang lohor. Haji Romli pulang dari kebun, dan melewati pohon jambu itu lagi dan dia ingat kejadian pagi tadi. Dia pun mendongakkan kepala ke atas pohon. “Astaghfirullah….!!!!” Teriak Haji Romli kaget setengah mati begitu dilihatnya emak si anak perempuan yang tadi pagi itu sedang nangkring dengan santainya di satu dahan tanpa memakai celana dalam. Haji Romli minta supaya dia turun.

“Nih, ada uang lima ribu” kata Haji Romli sambil mengulurkan selembar uang. Perempuan itu ragu-ragu menerimanya, dan berkata, “Kok cuma lima ribu sih Pak Haji, tadi pagi anak saya dikasih lima puluh ribu.”

“Emang harga silet berapa… lima ribu dapat lima tuh!!” kata Haji Romli sambil berlalu dari tempat itu.

Perempuan itu terbengong-bengong, tadi pagi anaknya dikasih lima puluh ribu untuk beli celana dalam, sedangkan dia kok cuma dikasih lima ribu dan disuruh beli silet ya?

Sekarang ini betapa banyak orang yang mencontek atau ikut-ikutan melakukan sesuatu hal tanpa didasari dengan ilmu. Contoh paling nyata yang bisa disajikan adalah di dunia bisnis.

Anda pasti ingat bisnis jual beli “daun” gelombang cinta yang bernilai milyaran itu kan? Siapa paling untung? Pasti orang yang pertama, sedangkan para pengikut bernasib tidak sebaik generasi pertama. Bahkan tidak sedikit yang buntung. Contoh lain, bisnis MLM. Pertanyaan yang sama : siapa yang paling untung? Betapa banyak downliner yang gagal di tengah jalan, hanya karena mereka ikut-ikutan dan iseng-iseng saja. Atau yang lagi ngetren saat ini mendapatkan duit dari internet, banyak orang ramai-ramai mengikuti jejak para pendahulu yang katanya telah mendapatkan puluhan juta rupiah per harinya. Hasilnya? Dapat seribu rupiah sehari saja sudah untung.

Sekali lagi, kalau mau ikut-ikutan dasari dengan ilmu!