Debat Capres semalam terasa garing, tidak ada yang mengejutkan – dan dengan terpaksa saya mematikan TV di tengah acara. Si mBak, yang setiap wawancara di TV selalu saya tunggu : kejutan-kejutan gagasan dan pendapatnya, kepintarannya dalam menjawab suatu pertanyaan, kelucuannya, keceriaannya, kekenesannya, sifat keibuannya, dan yang paling penting bagi saya senyuman manisnya itu. Senyum yang menyejukkan. Semalam, saya tidak mendapatkan itu semua.
Barangkali terlalu berlebihan kalau saya berharap debat capres semalam akan sedahsyat dan sekeren debat-debat para tim sukses mereka (bahkan yang remeh-temeh pun seru diperdebatkan seperti spanduk sobek). Debat semalam masih kalah seru dibanding adegan cerdas cermat di Laskar Pelangi.
mBak, debat Capres mendatang keluarkan jurus senyum manismu itu ya?