Para pewarta sudah sejak dua jam sebelumnya hadir di gedung yang berwarna coklat itu, sebab hari itu mereka dijanjikan oleh Lelaki Tampan Bermulut Manis untuk datang mendengarkan klarifikasi seputar tuduhan Perempuan Cantik Berhidung Mbangir. Kedua tokoh kita ini, public figure.
Apa sih tuduhan Perempuan Cantik Berhidung Mbangir kepada Lelaki Tampan Bermulut Manis?
Sekira satu atau dua mingguan ini, tipi-tipi menayangkan ocehan Perempuan Cantik Berhidung Mbangir kalau ia telah dicerai oleh Lelaki Tampan Bermulut Manis melalui pesan yang dikirim ke ponselnya. Mantan suami itu konon tidak menafkahi anak hasil pernikahan siri mereka. Sudah jamak terjadi, kalau masalah rumah tangga diobral di ranah publik apalagi melalui acara gosip tipi-tipi, maka akan menggelinding menjadi bola liar. Jika tak pandai mengendalikan, aib yang sebetulnya sudah ditutupi tabir Ilahi, menjadi terbuka, seterbuka-bukanya. Semua akan mendapatkan malu, semalu-malunya.
***
Lelaki Tampan Bermulut Manis akhirnya keluar juga dari persembunyiannya dan siap memberikan klarifikasi seputar ocehan Perempuan Cantik Berhidung Mbangir. Mikrofon sudah ada di genggamannya. Ia pun memberikan klarifikasinya. Sesekali para pewarta memotong ucapannya.
“Ya, betul. Saya telah menikahi secara siri dengan Perempuan Cantik Berhidung Mbangir. Usia pernikahan kami tiga tahun kurang sedikit, ia telah saya cerai tujuh belas bulan yang lalu. Dan saya akui, bahwa anak perempuan yang bersamanya itu anak kandung saya. Saya tegaskan kalau saya tidak menelantarkan anak itu!”
“Kalau tidak menelantarkan anak Anda kenapa Perempuan Cantik Berhidung Mbangir itu ngoceh di media publik, tentu ini tidak ujug-ujug, pasti telah ada sebab-musababnya?”
“Bagaimana saya dituduh menelantarkan anak? Ketika ia hamil saya sempat bikinan susu hamil untuknya. Saya juga mendampinginya ketika periksa ke dokter. Waktu ia melahirkan pun saya mendampingi mencari kamar bersalin. Akhirnya saya juga yang membayar biaya rumah sakitnya. Bukan bermaksud sombong ya, biaya operasi caesar pun saya yang menanggung semuanya.”
“Lah, memang seperti itu kan kewajiban seorang suami? Biasa disebut sebagai suami siaga. Apa yang istimewa? Masak gitu doang memperlakukan anak-istri? Selanjutnya, apa peran Anda sebagai seorang ayah?”
“Apa yang saya lakukan terhadap anak saya itu tak ada kewajiban saya untuk melaporkan kepada media. Apakah saya memberikan uang susu, atau dalam bentuk apa pun hanya keluarga saya yang tahu. Sekian kompres saya.”
Lelaki Tampan Bermulut Manis segera meninggalkan ruangan, diikuti oleh para pengiringnya.
Para pewarta kecewa berat, mereka masih ingin tahu bagaimana hubungan istri tua terhadap istri muda Lelaki Tampan Bermulut Manis, bagaimana proses perkenalan mereka hingga terjadi nikah siri, dan sebagainya. Banyak pertanyaan yang telah disiapkan.
Para pewarta tak kurang akal. Mereka akan menyasar ke orang-orang terdekat Lelaki Tampan Bermulut Manis atau Perempuan Cantik Berhidung Mancung. Mereka telah menyiapkan sumbu kompor berbalut minyak, yang sewaktu-waktu siap mereka nyalakan.