Putri Johar Manik

Kerajaan Baghdad sibuk sekali pagi itu. Mereka tengah mempersiapkan keberangkatan Raja Abbas yang akan berangkat beribadah haji ke Tanah Suci. Seluruh keluarga besar kerajaan berkumpul di balairung istana untuk melepas kepergian junjungan mereka.

Di tengah hingar-bingar upacara pelepasan keberangkatan, Raja Abbas memanggil putri bungsunya, Johar Manik. Gadis cantik usia belasan tahun itu pun segera bersimpuh di depan ayahnya.

“Anakku, selama aku tinggal beribadah haji di Tanah Suci tetaplah belajar pada Guru Mustakim. Aku berharap ketika pulang nanti engkau telah menyelesaikan pelajaranmu.”

Kemudian Raja Abbas berpaling ke Guru Mustakim dan berpesan agar mengajarkan semua ilmu kepada Johar Manik. Guru Mustakim mengangguk takzim.

Tak lama kemudian berangkatlah rombongan Raja Abbas menuju Tanah Suci.

***

Putri Johar Manik sangat tekun mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh Guru Mustakim. Ia ingat pesan ayahnya untuk belajar dengan baik, meresapi semua nasihat dan petuah guru yang sangat dihormatinya itu.

Guru Mustakim kagum akan kecerdasan Johar Manik. Apa pun yang ia ajarkan dengan mudah diserap oleh otak putri Raja Abbas itu. Kekaguman Guru Mustakim kepada muridnya berubah menjadi nafsu birahi.

Dalam berbagai kesempatan saat berdua dengan Johar Manik, Guru Mustakim merayu Johar Manik, tetapi selalu ditolak. Perbuatan tersebut diulang-ulang mulai dari rayuan lembut hingga rencana rudapaksa. Dan selalu gagal.

Karena penolakan dan gagal melakukan rudapaksa, Guru Mustakim merencanakan fitnah yang keji. Diam-diam ia bersurat kepada Raja Abbas yang berada di Tanah Suci, isinya Putri Johar Manik mengajaknya untuk melakukan saresmi. Isi surat yang singkat namun telah membangkitkan emosi Raja Abbas sehingga ia mengeluarkan sebuah titah tanpa melakukan klarifikasi kepada putrinya atau orang-orang terdekatnya. Ia sangat percaya kepada Guru Mustakim.

***

Badrusamsi sedang leyeh-leyeh di atas balai setelah latihan olah kanuragan bersama para prajuritnya. Badrusamsi merupakan salah satu perwira senopati Kerajaan Baghdad, yang tak lain putra mahkota Raja Abbas. Ia terkejut tiba-tiba ada satu prajurit yang menghadapnya dengan memberikan surat dalam gulungan kain berwarna saga, berlambang Kerajaan Baghdad.

Badrusamsi lebih terkejut lagi setelah selesai membaca surat dari ayahnya yang dikirim dari Tanah Suci. Segera bunuh Johar Manik, karena ia telah merayu Guru Mustakim untuk berbuat zina! Tangan Badrusamsi gemetar, tak percaya dengan isi surat yang dibacanya. Titah Raja Abbas sangat jelas, ia harus membunuh adik kesayangannya.

Tapi Badrusamsi tak mau gegabah. Ia ingin menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi antara Guru Mustakim dan Putri Johar Manik.

Note:
Sumber dongeng Putri Johar Manik ini dari ingatan samar-samar saya ketika mendengarkan Siaran Ketoprak di radio kesayangan ibu.