Saya bukan mBah Roso yang meramal nasib orang dari weton dan pasaran hari lahir, yang bisa didapatkan dengan menulis SMS ke reg spasi manjur kirim ke sekian-sekian. Tapi ada saja teman saya yang minta dihitungkan “hari baik” untuk menentukan pindah rumah, hajatan atau kecocokan perjodohan. Tentu saja berdasarkan hitungan Primbon Jawa.
Pendapat saya, primbon jawa disusun oleh para waskita atawa pujangga atawa empu pada jaman dulu berdasarkan pengamatan dan pencatatan pertanda dari alam atau dari pengalaman orang-orang yang mengalami suatu peristiwa, kemudian para empu mencatat di benaknya. Misalnya, jika ada lintang kemukus terlihat di angkasa dan jatuh di suatu wilayah, maka akan terjadi peristiwa tragis yang memakan banyak korban jiwa. Atau, jika seseorang bermimpi kejatuhan bulan, dia akan menjadi seseorang pemimpin. Primbon itu semacam ensiklopedi kehidupan.
Kembali kepada pencarian hari baik tadi. Saya akan utak atik hitungan weton dan pasaran berdasar rumus primbon. Saya tidak hapal neptu masing-masing hari, mesti buka buku. Kalau hasil perhitungan baik, ya syukur, mudah-mudahan memang begitu adanya. Akan tetapi jika hasil hitungan tidak baik, saya akan menetralisir dengan memberikan saran normatif dan positif (lha iya, saya bukan psikolog toh).
Contohnya, si A dan si B setelah dihitung-hitung ketemunya suka bertengkar. Saya memberi saran, salah satu dari mereka harus ada yang mengalah jika terjadi pertengkaran, mau memahami perasaan pasangannya, lebih sabar, dan sebagainya. Lha, kalau misalnya hasil perhitungan A dan B tidak berjodoh bagaimana? Saya akan bilang kalau kalian memang saling sayang dan cinta, serta orang tua merestui kalian, hitungan primbon tersebut akan gugur dengan sendirinya karena jumlah hitungan primbon itu maksimal pada angka 9 saja, sementara cinta sejati dan restu orang tua jumlahnya tidak terhingga. Mereka puas tuh, dengan “nasihat” saya.
Bagaimana dengan hitungan hari baik untuk hajatan? Saya akan cari-cari hitungan supaya harinya jatuh ke Sabtu atau Minggu dan di tanggal muda (tanggal-tanggal gajian). Maksudnya, kalau pas hari libur akan banyak teman yang datang ke hajatan menyaksikan prosesi pernikahan dan tentu saja karena tanggal masih muda, dompet masih cukup tebal, amplop akan memenuhi kotak sumbangan yang dipajang di dekat buku tamu ha… ha …