Penetapan Awal Puasa Ramadhan 2012

Ruang rapat Kementerian Agama Republik Antah Berantah selepas maghrib tadi riuh rendah. Maklum, malam ini sedang dilaksanakan sidang itsbat untuk menetapkan awal puasa 2012.

Bapak Menteri Agama beberapa kali mengetuk palu untuk menenangkan peserta sidang. Bagaimana tidak, para peserta sidang saling beragumentasi kalau pendapatnya yang paling benar. Mereka memperdebatkan cara hisab atawa rukyat yang paling pas untuk menentukan awal puasa ramadhan 2012.

Rapat tiada berkesudahan. Rakyat Negeri Antah berantah yang menyaksikan secara langsung sidang itsbat dari televisi menjadi gelisah. Besok jadi puasa atawa tidak. Melihat situasi seperti itu, Bapak Menteri Agama terpaksa menghentikan rapat dan mengambil alih persoalan penetapan awal puasa.

Siaran televisi berganti menjadi iklan. Jeda, karena Bapak Menteri Agama sedang mempersiapkan konsep surat keputusan mengenai penetapan awal puasa 2012.

~oOo~

Televisi kembali menyiarkan sidang itsbat. Namun kali ini terlihat Bapak Menteri Agama bersiap-siap membacakan surat keputusannya. Semua menahan nafas menunggu Bapak Menteri Agama berbicara di seluruh hadapan umat muslim Negeri Antah Berantah.

Memperhatikan: Pemerintah Republik Antah Berantah melalui Badan Hisab Rukyat telah melakukan kegiatan rukyat (pengamatan visibilitas hilal), dan dilanjutkan dengan Sidang Itsbat, yang memutuskan apakah pada malam ini bulan Sya’ban telah berakhir dan memasuki bulan baru.

Menimbang : Hasil sidang Itsbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama, dihadiri oleh seluruh unsur dalam Badan Hisab Rukyat Departemen Agama, termasuk para Pimpinan Seluruh Ormas Islam tingkat Pusat dan wakil dari Majlis Ulama dan Komisi VIII DPR Republik Antah Berantah.

Menetapkan: Pemerintah Republik Antah Berantah menetapkan bahwa Awal Puasa tahun 2012 jatuh pada tanggal 1 Ramadhan 1433H.

Demikian supaya tidak menjadikan perdebatan panjang.

~oOo~

Kepada para pembaca The Padeblogan, saya mengucapkan selamat berpuasa Ramadhan 1433H semoga sehat lahir dan batin sehingga predikat taqwa tersemat pada diri kita.

Note: Tulisan miring copy-edit dari Mas Delenger