Parodi: kapan ajal tiba?

(Judul postingan ini seharusnya Sebuah Parodi: lagi nggak ada ide menulis …. )

Postingan ini sedikit banyak terinspirasi dari komentar Mas Suryat, blogger asal Jawa bagian Barat.

Seperti kita ketahui bersama, saat saya tak punya ide biasanya menulis perihal yang ecek-ecek bin nggak mutu babar blas … (Lagi punya ide saja tulisan yang dihasilkan tidak bermutu apalagi saat tidak punya ide …)

So?

Saya sangat memujikan jika ada blogger yang tiap hari bisa posting satu artikel di blognya …

~oOo~

And yess…!!!

Kok yess??

Emang mau nulis apa??

Kasus 1:

Seorang dokter menvonis pasien yang mempunyai penyakit langka kalau umurnya tinggal tiga bulan lagi. Informasi tersebut diberitahukan hanya kepada keluarga pasien. Dokter juga mewanti-wanti, pasien jangan sampai mengetahui sisa umurnya karena dikuatirkan ia akan putus asa dan memperburuk keadaannya.

Perkara umur, siapa yang paling tahu?

Kasus 2:

Seorang terdakwa divonis hakim dengan hukuman mati. Dalam hati kecilnya, terdakwa tersebut tentu saja schock. Ia sendiri tidak tahu kapan eksekusi dilaksanakan. Di penjara, ia menghitung hari. Puluhan hafalan doa ia panjatkan, mengharap ampunan Tuhannya. Suatu malam ia dikeluarkan dari kamar tahanan, dibawa menggunakan mobil dengan mata tertutup. Di lapangan terbuka, ia diikat pada sebuah tiang. Dorr!!

Perkara mati, siapa yang berhak menentukan?

~0Oo~

Ini hanya main-main belaka.

Anda ingin tahu kapan ajal tiba? Klik di sini atawa yang di sana juga boleh.