Pai Apel Malang

Nyonya Raden Ayu Sulastri – istrinya RM Ario Trengginas tampil dengan muka berseri-seri di Senin pagi. Lha iya, wong Denayu Lastri habis liburan empat hari di Kota Malang yang suejuk dan ngangeni itu. Hari kepejit kemarin benar-benar dimanfaatkan oleh Denayu Lastri untuk plesir ke kota yang belum pernah dikunjunginya. Oh ya, plesir yang digagas oleh Denayu Lastri ini dijuluki LPI, bukan Liga Primer Indonesia loh, tetapi Liburan Para Istri. Wis, intinya para suami mereka sudah pada mengizinkan para istri itu untuk piknik. Loh memang ada berapa istri yang plesir kemarin. Sebetulnya ada lima, tapi satu orang mendadak sakit perut jadi membatalkan berangkat ke Malang. Terpaksa, tiket pesawat yang sudah kadung dibeli hangus terbakar.

“Aduh..aduh… Denayu… pasti acara kemarin heboh banget ya. Cotho tenan aku, kok nggak bisa ikut kalian plesiran,” desis Jeng Woro Sumarni sambil meringis. Ternyata, sakit perutnya masih berlanjut hingga hari ini.

“Pasti Jeng, seru banget. Tapi jangan sedih, nanti di hari kejepit nasional yang lain kita rencanakan pergi ke Dieng!” hibur Denayu Sulastri.

“Weh..weh..Denayu ngayawara saja. Pertama, kapan ada harpitnas lagi. Nih lihat kalender. Bisa-bisa baru di tahun 2012 nanti. Lagian, Menkokesranya masih perlu rapat dulu untuk menentukan harpitnas. Yang kedua, bukankah kawasan Dieng lagi gawat toh Denayu. Wis… panjenengan jangan menghibur saya,” Jeng Woro Sumarni mbesengut.

Loh.. lihat kalender bulan Juni 2011 ini jeng. Ada kok harpitnasnya. Malah puanjang banget, je!” kata Denayu Sulastri kenes. Tangan Denayu menunjuk ke tanggal 27 dan 28 Juni 2011.

“Ha..ha… kejepit bener ya… !” tukas Jeng Woro Sumarni, seakan melupakan sakit perutnya, “Terus panjenengan bawa oleh-oleh apa untukku?”

“Nih, oleh-oleh spesial Pai Apel Malang,” jawab Denayu Sulastri.

Jadi, kalau Anda mampir ke kota Malang, tapi belum membeli oleh-oleh khas Malang, hanya ada 4 kemungkinan! Anda bokek, Anda pelit, Anda lupa, atau Anda belum tahu Pai Apel Malang!

Dan Jeng Woro Sumarni pun segera nyuwil Pai Malang-nya. Merem-melek menikmati sensasi rasanya. Sungguh mengherankan, hilang sudah sakit perutnya. Ya, sebenarnya Jeng Woro Sumarni sedang ngidam tanpa ia sadari. Ya, nyonya Bagus Suprapto itu sudah terlambat nggarapsari hampir tiga minggu.

Catatan penting:
Tulisan ini terinspirasi oleh alamat sebuah website www.paiapelmalang.com yang saya baca di kemasan Pai Apel Malang. Saya sudah merasakan dua biji Pai Malangnya, dan uenak tenan. Lalu membaca website-nya, bikin ngakak, habisnya lucu dan kreatif banget sih. Siapa tahu dengan ikut mempromosikan Pai Malang ini, kalau pas dolan ke Malang nanti – dan mampir di tokonya –  saya diberi diskon gedhe, xixixi…