Artis Figuran

Telepon dari reception di lantai bawah mengagetkan saya, karena ada seorang artis ingin bertemu dengan saya. Artis? Ya, dia menuliskan identitas pekerjaan di buku tamu dengan kata “artis’ dan tujuan bertamu dia menuliskan “dinas”, demikian kata reception ketika menjelaskan siapa tamu saya sore kemarin.

Sebelum saya menemuinya di lobby kantor, saya pastikan ponsel kamera saya sudah siapkan di saku celana, siapa tahu ada kesempatan berfoto bersama artis yang menjadi tamu saya. Betapa kagetnya saya, ternyata artis itu bekas anak buah saya – sebut saja si Acep – yang 2 atau 3 tahun lalu mengundurkan diri dari kantor dengan alasan ingin konsentrasi pada bisnis kerupuk kulit yang ditekuninya. Ah, rupanya reception sengaja mengerjai saya ha..ha..ha..

Apakah dia artis yang Anda kenal juga? Saya tidak yakin kalau Anda mengenal dia. Dia ini memang artis di sinetron-sinetron misteri yang sempat booming di pertelevisian nasional, meskipun peran dia hanya sebagai artis figuran yang muncul di layar kaca tidak lebih dari satu menit. Lagi pula, dia tidak pernah membuat sensasi supaya masuk ke infotainment dan orang-orang akan mengenalnya. read more

Laa Tahzan for Caleg

Pertarungan yang sebenarnya untuk mendapatkan kursi di dewan yang  terhormat akan segera telah digelar di 9 April 2009. Itu terjadi kalau semua Caleg bertindak jujur, tidak ada politik uang untuk membeli suara rakyat pemilih. Vox populi, vox dei.

Entah bercanda atau memang benar-benar telah direncanakan, beberapa rumah sakit jiwa seantero Nusantara telah mempersiapkan diri untuk menampung para Caleg yang stress, setengah gila atau gila beneran akibat kalah bertanding dalam Pemilu nanti. Bagi kota atau wilayah yang tidak mempunyai rumah sakit jiwa, Satpol PP-nya telah dilatih untuk melakukan tindakan persuasif terhadap Caleg gila yang berkeliaran di sepanjang jalan dan tidur-tiduran di emper pertokoan. read more

Kalian benar-benar menyebalkan!!!

Barangkali, langit di atas Nusantara sebentar lagi akan roboh meluluhlantakkan bumi pertiwi karena tidak kuat lagi menahan jutaan kalimat janji politisi yang dua minggu ini melakukan kampanye di berbagai sudut negeri. Tidak cukupkah Tuhan memberikan peringatan berupa jebolnya tanggul Situ Gintung, yang menelan puluhan nyawa itu?

Bagaimana Tuhan tidak murka coba? Di tengah kampanye, kalian menyajikan maksiat di atas panggung dengan goyang pinggul penyanyi dangdut murahan, sementara mata anak-anak calon pewaris bangsa dengan polosnya menyaksikan adegan goyang disertai dengan obral uang sawer kader-kader terbaik partai kalian. Bukankah kemarin Tuhan telah menjewer telinga kalian dengan meniupkan angin lesus disertai hujan yang memporakporandakan panggung kampanye kalian?

Eh, ada fenomena baru. Sebelum kampanye kalian menyampaikan rasa duka cita yang mendalam dan mendoakan arwah korban bencana Situ Gintung, tetapi pada detik berikutnya kembali tampil si penyanyi dangdut kampungan yang kalian bayar mahal itu. Sungguh bebal.

Janji politisi menggantung di awan, jatuh ke bumi menjadi bencana. Hentikan omong kosong, dengan berbuat nyata di tengah rakyat yang sedang menderita.

Dor…. Dor…. Dor…. Kalian benar-benar menyebalkan!!!!