Minal ‘aidin wal faizin

Dalam perjalanan pulang setelah shalat subuh tadi, Kyaine bareng dengan Ustadz Nur  yang rumahnya kebetulan searah dengan Kyaine. Dalam ceramah subuhnya, beliau tadi menyampaikan uraian apakah boleh meninggalkan shalat Jumat karena pagi harinya dilaksanakan shalat ied. Cukup gamblang.

“Ustadz, insya Allah besok hari raya Idul Fitri. Biasanya, mulai siang nanti akan bertebaran ucapan selamat idul fitri via SMS. Tapi, makna minal ‘aidin wal faizin sendiri apa sih?”

Minal ‘aidin wal faizin biasa kita ucapkan kepada sanak famili maupun kerabat sebagai suatu harapan dan doa.”

“Maksud ucapan ini sendiri, pripun Tadz?”

“Dari segi bahasa, minal ‘aidin berarti semoga kita termasuk orang-orang yang kembali. Tentu yang dimaksud adalah kembali ke fitrah, yaitu asal kejadian atau kesucian atau agama yang benar.”

“Harapan saya pun demikian. Setelah mengasah dan mengasuh jiwa dalam puasa sebulan ini, saya berharap dapat kembali ke asal kejadian dan menemukan jati diri, kembali suci seperti bayi yang baru dilahirkan serta kembali mengamalkan ajaran agama yang benar. Kalau faizin sendiri artinya apa, Tadz?”

“Hmm, al-faizin diambil dari kata fawz yang berarti keberuntungan yang maknanya pengampunan dan keridhaan Allah serta kebahagiaan surgawi. Dengan demikian, wal faizin harus dipahami dalam arti harapan dan doa, yaitu semoga kita termasuk orang-orang yang memperoleh ampunan dan ridha Allah SWT sehingga kita semua mendapatkan kenikmatan surgaNYA.”

“Terima kasih atas pencerahannya, Ustadz. Assalamulaikum!”

~oOo~

Kawan, marilah kita saling berlapang dada untuk maaf-memaafkan, mengulurkan tangan dan saling mengucapkan:

Selamat Idul Fitri 1431 H – minal ‘aidin wal faizin.
Mohon maaf lahir dan batin.

Semoga kita dapat kembali menemukan jati diri kita dan semoga kita bersama memperoleh ampunan, ridha, dan kenikmatan surgawi. Amiin.