Menjadi penyebab macet

Hujan memang sedang lucu-lucunya. Waktu turunnya pun suka-suka, bisa pagi, siang atau malam hari. Bahkan juga seharian yang menyebabkan genangan di mana-mana.

Syahdan, di malam kamis minggu lalu juga turun hujan. Tanggung menunggu hujan reda, saya memutuskan untuk tetap pulang kantor. Meskipun hujan, lalu-lintas arah pulang relatif lancar. Kira-kira baru berjalan 2 km, saya simpangan dengan sebuah truk besar di lokasi jalan beton yang tergenang separo tinggi roda.

Mobil saya posisikan agak menepi ke kiri. Tetapi karena ambil terlalu kiri, roda belakang kiri keluar jalur jalan beton dan terperosok ke dalam lumpur. Mesin mobil mati seketika. Saya hidupkan kembali mesin mobil, dan mencoba keluar dari kubangan lumpur tersebut, tetapi gagal. Mobil tidak bergerak sama sekali.

***

Karena posisi saya belum terlalu jauh dari kantor, segera saya menghubungi teman-teman Satpam kantor untuk membantu evakuasi mobil saya. Sambil menunggu kedatangan mereka, saya nyalakan lampu hazard. Saya amati mulai terjadi antrian kendaraan yang akan simpangan melewati posisi mobil saya. Karena hujan, antrian semakin panjang.

Ternyata tidak hanya mobil patroli yang datang, juga mobil banwir alias mobil pemadam kebakaran. Secara cekatan mereka segera mengatur lalin supaya lancar dan yang lainnya mencoba mengevakuasi mobil saya.

Tiga kali tambang putus saat truk banwir menarik mobil saya. Mobil coba diangkat rame-rame untuk menggeser posisi roda, gagal. Setelah dilihat lebih seksama, ternyata posisi peer roda menumpu pada permukaan jalan beton. Kemudian dicoba mengangkat posisi roda dengan dongkrak.

Satu jam sudah mobil saya terjebak di lumpur. Saya mengabari orang rumah, kalau sedang mencoba mengevakuasi mobil.

Setelah peer roda ada jarak dengan permukaan jalan beton, kami mencari bebatuan untuk diganjalkan di bawah roda. Lumayan sulit juga mencari batu besar. Jalanan macet semakin panjang.

Dan setelah ganjalan batu dirasa cukup untuk menahan ban mobil, seseorang memberi aba-aba kapan saya jalankan mobil dan diarahkan ke mana roda depannya. Satu… dua… tiga… breemmm…

Alhamdulillah mobil keluar jadi jebakan lumpur.