Mengenai MOS itu

MOS atau apa pun namanya itu, saya tak punya pengalaman menjalaninya sama sekali. Saat saya masuk SMP dan SMA tidak ada yang namanya mos-mosan, seperti yang lazim terjadi saat ini ketika memulai tahun ajaran baru. Bahkan ketika saya masuk bangku kuliah (1986) tak ada Ospek. Lagi-lagi, saya tak mengalami perpeloncoan oleh para senior. Waktu itu bangsa Indonesia sedang elok-eloknya menghayati dan mengamalkan ajaran Pancasila untuk semua lapisan masyarakat. Untuk mahasiswa baru (waktu itu) kebagian Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) Pola 100 jam.

Saya senang membaca berita ketika Menteri Anis Baswedan melakukan sidak di sebuah sekolah dan mendapati kegiatan MOS yang tidak bermutu: murid baru berkalung name-tag dari kardus talinya sumbu kompor, bertopi bola plastik dibelah tengah dan bertas karung goni. Pak Menteri langsung memerintahkan membuang semua itu barang.

***

Hari ini menjadi hari terakhir kegiatan MOS yang dilakoni Lila. Semalam saya ndak mengantar Lila memburu barang/benda yang mesti dibawa. Ia bercerita, kegiatan hari terakhir gabungan antar gugus.

Semalam, sepulang kantor saya mendapati baju seragamnya digantung di handel pintu kamarnya. Tepatnya diangin-anginkan, untuk menghilangkan bau keringat dan matahari.

“Berarti seragam ini akan kamu pakai selama tiga hari berturut-turut? Apa nggak bikin gatel? Apa nggak pakai seragam yang satunya saja?”

Ia hanya memutar bola matanya saja sambil sedikit menelengkan kepala ke arah kiri. Beruntung bagi temannya yang berseragam putih-biru, bisa berganti baju yang bersih dan wangi sebab mereka pasti punya seragam sekolah yang sama lebih dari satu.

***

Karena esoknya harus berangkat selepas shalat subuh, Lila tidur cepat. Diam-diam saya ambil seragamnya itu (baju atasan, rok panjang dan kerudung segi empat) untuk saya cuci. Karena mesin cuci di rumah maksimal hanya bisa memeras saja, maka saya kudu mencari akal bagaimana cara mengeringkannya nanti.

Satu-satunya andalan untuk mengeringkan baju seragam tersebut adalah blower AC. Maka, dengan bantuan tangkai sapu ijuk panjang (yang biasa untuk membersihkan sarang laba-laba) saya jemur itu baju di dekat blower AC yang berangin-panas. Tak sampai 10 menit, kering itu seragam!

Penampilan seragam yang bersih dan wangi, saya sempurnakan dengan menyeterikanya, kemudian kembali saya gantung di tempat semula.