Sanak saudara, teman dan kenalan yang kesulitan juga saya bantu. Karena membantu orang tak membuat saya miskin. Bila ditahan uang itu juga tak membuat saya lebih kaya.
(Dikutip dari jawaban seorang hakim yang diwawancarai wartawan TEMPO)
Kita ingat, hitungan paling dasar dari matematika adalah KALIBATAKU (kali, bagi, tambah dan kurang). Dalam prinsip bersedekah, hitungan matematika menjadi sangat ajaib. Bersedekah berarti membagi yang hasilnya bukan menjadi sedikit justru berkali lipat sedangkan kalau mengurangi hasilnya nanti akan bertambah banyak. Ingat, bersedekah bukan untuk diwacanakan, namun dipraktekkan!
Ada orang beranggapan kalau sudah berzakat nggak perlu lagi bersedekah atawa bahkan menyamakan keduanya. O, itu nggak bener. Zakat ada hitung-hitungannya yang jelas dan adil, ia wajib ditunaikan. Sedangkan sedekah jumlahnya tidak ditentukan, tidak wajib ditunaikan namun akan jauh lebih baik nekjika dilakukan dalam keadaan lapang atawa sempit. Tak ada orang jatuh miskin gara-gara membayar zakat atawa memberikan sedekah.
Di harta kita ada hak orang miskin, makanya dizakati. Rejeki yang sampai di tangan kita, pasti ada peran orang lain, makanya kita memerlukan bersedekah.
Mulai sekarang ubah paradigma dan kebiasaan bersedekah kita “sedikit tapi ikhlas” menjadi “banyakan dikit, ikhlas dan terus-terusan“.