Melingkari kalender

Perhatikan kalender di rumah Anda. Di lembar halamannya, masih dalam keadaan bersih atawa ada coretan? Sepanjang pengamatan saya, hampir semua kalender ada tanda coretan, entah disilang, dilingkari atawa ada catatan kecil yang ditulis tangan pada kolom angkanya. Semua dilakukan sebagai tanda pengingat suatu momen.

Entah sejak kapan kebiasaan melingkari (dan sebangsanya) kalender dilakukan oleh umat manusia. Hal ini sebagai bukti kalau manusia itu tempatnya lupa, sehingga perlu catatan pengingat di sebuah kalender. Meskipun setiap orang mempunyai hape yang dilengkapi dengan fasilitas reminder, rasanya melingkari kalender jauh lebih afdol.

Apa saja yang dicatat di kalender? Tentu saja ada berbagai macam hal seperti: ulang tahun seseorang, jatuh tempo bayar hutang, siklus haid, hari H perkawinan, agenda rapat, bayar janji, dan sebagainya. Bahkan tak jarang kita temui kalender yang penuh tanda silang, yang biasa dilakukan oleh seseorang yang sedang menghitung hari.

Saya juga mempunyai kebiasaan melingkari kalender, baik di rumah atawa di kantor. Kalau di kalender rumah, saya mencatat majalah dan tabloid/koran langganan. Hanya untuk menandai kalau nomor edisi majalah/koran yang dikirim oleh mas loper. Di awal bulan saya akan membuat catatan kecil berapa biaya yang harus saya bayarkan ke mas loper. Maklum, untuk bacaan koran saya hanya berlangganan saban edisi Sabtu dan Minggu saja.

Sedangkan catatan di kalender kantor lebih banyak yang berurusan dengan janji dengan klien, lengkap dengan catatan jam dan tempat pertemuan akan dilakukan atawa catatan tentang deadline sebuah pekerjaan. Untuk urusan ini, saya memanfaatkan kalender yang berukuran jumbo, supaya dapat menampung banyak catatan di tanggal yang sama.

Beberapa catatan di kalender kantor pernah membuat jidat saya berkerut. Mungkin saat membuat catatan tersebut buru-buru sehingga tulisan tangan saya yang sudah jelek semakin jelek saja dan nggak bisa terbaca, sementara di otak saya tak ada memori yang bisa dipanggil.

Ini tulisan apa ya?

Dua atawa tiga hari berlalu baru teringat maksud catatan di kalender tersebut, namun sayangnya sudah terlambat.