Mas Prasetyo selalu berlengan panjang

Sudah seminggu ini bu Lurah uring-uringan. Gendang telinganya seakan dikilik-kilik dengan lidi daun kelapa. Apa pasalnya? Ia mendengar bisik-bisik tetangga mengenai penampilan anak lelaki kesayangannya yang selalu mengenakan pakaian dengan lengan panjang, entah itu kaos atawa baju. Baik di lingkungan rumah atawa di sekolah.

“Memang salah kalau anakku berpakaian lengan panjang?!” demikian komentar bu Lurah ketika Iyem, pembantunya, melaporkan gosip yang beredar di komunitas ibu-ibu berbelanja sayur-mayur.

“Mereka menuduh Mas Pras punya tato di lengannya, Bu!” ujar Iyem lagi.

Lah, Yem. Bukannya kamu bisa langsung mengklarifikasi celotehan-celotehan ibu-ibu yang hobinya nggosip itu?” sergah bu Lurah.

“Eh… anu, Bu. Sudah. Tapi pada nggak percaya,” tangkis Iyem.

Ia ingat bagaimana para ibu gossiper malah menuduhnya membela nyonya Lurah ketika ia mengatakan yang sebenarnya kalau Mas Pras tidak bertato atawa ada cacat di lengan anak majikannya itu.

Semakin dibiarkan, gosip kalau Mas Pras punya tato semakin santer.

~oOo~

Anak lelaki satu-satunya bu Lurah itu bernama Joko Prasetyo. Di lingkungan keluarga dipanggil dengan Mas Pras. Penampilan Mas Pras memang beda dengan mas boy-mas boy lain yang menjadi teman sepermainannya. Sejak sekolah di SD dulu – kini Mas Pras sudah semester 3, kuliah di jurusan ekonomi – cara berpakaiannya lain dengan teman-temannya. Mungkin sudah dibiasakan oleh bu Lurah sedari dulu. Baju seragam selalu rapi dimasukkan ke dalam celana dengan kancing bagian atas selalu terkunci, sehingga menutup lehernya. Kaos kaki yang dipakai Mas Pras pun setinggi lutut, warnanya putih bersih. Penampilan seperti itu ia teruskan hingga bangku SMP.

Ketika Mas Pras duduk di bangku SMA, penampilannya sedikit berubah: bercelana dan berbaju lengan panjang. Soal kerapihan cara berpakaian mengalami peningkatan. Lebih rapi, dengan kancing bagian atas terkunci tentu saja. Ada juga yang berubah yakni Mas Pras mulai berkaca mata. Entahlah, teman-teman di sekolahnya sering meledek Mas Pras sebagai cowok cupu. Atribut cupu tersemat hingga sekarang.

~oOo~

Bu Lurah tak habis fikir, kenapa baru sekarang dipersoalkan cara berpakaian anak lelaki kesayangannya itu. Dalam hatinya geram, namun ia berusaha menahan diri untuk tidak mengomentari gosip yang beredar. Emang gue pikirin. Nggak level. Tapi, perubahan sikap bu Lurah tak bisa disembunyikan dari anak lelakinya itu.

Maka ia meneruskan gosip yang ia dengar dari Iyem kepada Mas Pras.

~oOo~

Pada sebuah perempatan di pagi hari ketika penduduk desa mulai beraktifitas terjadi kehebohan dahsyat. Ada seorang pemuda bertelanjang dada hanya mengenakan celana pendek. Ia angkat kedua tangannya, lalu berputar-putar seperti penari balet. Orang-orang melihatnya dari kejauhan. Pemuda itu Mas Pras, yang secara sengaja ingin menunjukkan kepada orang-orang kalau ia tak punya tato atawa goresan cacat di anggota tubuhnya.

“Anak kesayangan bu Lurah, sekarang gila!” Bisikan semacam ini segera tersebar hingga pelosok desa. Apa pun bisa menjadi gosip baru.